Siang hari tepatnya saat jam makan siang, Risa mencoba untuk tidur karna ia merasa lelah.ia menyilangkan tangannya di meja sebagai bantalan kepala, walau di kelas sangat berisik ia tidak terlalu mempedulikannya toh dia hanya ingin memejamkan mata hanya sebentar. tap tap tap suara orang berjalan ke arahnya ternyata itu adalah salah satu temannya Risa. ''Risa..aku gak bawa uang jajan..boleh gak aku minta?" tanya Nia sambil masang wajah memelas. ''hah??...tapi kan aku baru kasih kamu tadi pagi.." jawab Risa, ''hilang di jalan.." jawab Nia ''yaudah nih aku kasih." Risa mengasih 20 ribu ke Nia ''Maacih Risa!'' kemudian Nia berjalan keluar kelas.''ges aku dapet nih, lumayan 20 ribu'' sombong Nia ke pada teman-temannya ''tunggu apa lagi? gas lah ke kantin" Risa hanya menatap Nia dengan teman-teman barunya ''hah...idup gua gini amat.'' keluh risa kemudian ia menlanjutkan tidurnya.
Risa kemudian bangun tepat sesudah jam makan siang, kemudian risa menyiapkan buku bahasa indonesia dan alat tulis di meja. Pelajaran berasa begitu cepat, sampai-sampainya Risa tak sadar bahwa pelajarannya sudah selesai. "Hari ini kita sampai sini, jangan lupa tugasnya di kumpulkan minggu depan" ucap Bu Maya yang berbicara sambil membereskan alat tulis,dan lain lain. Risa pun segera membereskan buku-buku dan alat tulisnya, kemudian ia keluar kelas dan menunggu jemputan di warung dekat sekolah, Risa membeli jajanan sambil menunggu jemputan. "Pak Agus mana sih, kok lama ya? Mungkin macet kali ya.." khawatir Risa. "Mana tadi aku gak makan siang..uangku juga habis.." ucap Risa.
Ternyata sudah 2 jam berlalu dan ia juga belum di jemput, sekolah juga sudah sepi.. Risa bosan terus menunggu disana, kemudian seorang laki-laki menghampirinya. "Sendirian aja? Kok belum di jemput" Risa kaget tukang parkir sekolah menghampirinya tiba-tiba, sepertinya dia merasa kasihan kepada Risa karna sendirian di warung. Risa tidak menjawab pertanyaannya pemuda tersebut. Tiba-tiba Perut Risa keroncongan, alhasil ia harus menahan malu akibat itu. "Laper?" tanya pemuda itu sambil nahan tertawa. Pemuda tersebut membawa Risa ke seberang jalan dan mengajaknya makan. "Mas, pesen sotonya 2 pake nasi, di pisah ya" Risa kaget dan Risa mengelak "eh- gak usah bang.." saat itu juga sotonya pun datang di hadapan mereka, "Udah makan aja, toh kamu juga laper kan tadi?" ucap pemuda tersebut. Akhirnya mereka berdua makan soto bareng, setelah selesai makan Risa mendapatkan telepon dari Pak Agus. "Maaf Ade Risa, saya gak bisa jemput, lupa ngabarin sinyalnya ga adaan" ucap Pak Agus yang merasa bersalah. "Hah? Terus Ade gimana-?" Tiba-tiba sinyalnya memburuk dan mengahiri percakapan mereka berdua. "Astaga..aku pulang gimana ini.." khawatir Risa. "Aku bisa nganterin kamu, kalo kamu mau" pemuda tersebut menawarkan diri. "Yaudah buru" jawab Risa yang sudah kesal akan hari ini, kemudian ia dianterin sama pemuda itu.Saat di rumah, Risa memikirkan bagaimana caranya ia berterimakasih kepada laki-laki itu.
Pagi harinya Risa keruangan satpam dan bertanya "Pak Ahmad tau gak orang yang tingginya segini, terus pake kaos pendek putih, tapi dia tukang parkir" Risa sedang menciri-cirikan pemuda tersebut. "Lah. Itu mah anak saya Adit" kata Pak Ahmad. "HAH??" kaget Risa. "Yaudah Pak ini buat bapak, kemaren saya dianterin sama dia pulang" Risa mengasih tas yang berisi uang ganti dan beberapa makanan. "Oh yaudah, makasi ya Risa"
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya dan Risa
RomanceRisa adalah seorang anak tunggal dari orang tua yang kaya raya. ia merasa di kucilkan oleh teman-temanya. teman-temannya merasa iri dengannya karna memiliki uang jajan yang lebih. ada beberapa yang berteman dengan Risa, tapi mereka semua hanya mengi...