Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nana melihat tali sepatu nya yang terlepas ia membungkuk akan membenarkan tali sepatunya yang terlepas.
"Eh mau ngapain?" Tanya Gibran, dan melihat ke bawah lalu ia tersenyum dan berjongkok.
"Kalo ada aku kenapa harus ngelakuin sendiri?" Ucapnya.
"Kan cuman tali sepatu doang Iban" Celetuk Nana.
"Walaupun hal sepele tapi gue suka kalo di repotin sama lo" Ujar Gibran.
"Tapi Nana gak enak" Cicit Nana.
"Aku siapa kamu? Kalo kamu gak anggep aku percuma aku gak pernah bantuin kamu, jadi kalo ada apa apa bilang ya aku bantuin" Ucap Gibran sambil mengelus puncak kepala Nana.
Nana menunduk dan tersenyum hangat, bukankah ia sangat beruntung mendapatkan Gibran?
''Iban juga ya kalo ada apa apa cerita sama Nana" Ucapnya.
Gibran tampak berfikir jika menyangkut hal ini, Nana melihat raut wajah Gibran "Em ya udah kalo gak mau gakpapa" Ujar Nana.
"Iya Na iya aku mau" Kekehnya.
Mereka melanjutkan pulang bersama dengan bergandengan tangan dan berjalan santai menikmati hembusan angin sore.
