TO AYANG-AYANG :
PART INI BAKALAN PANJANG BINGITS, JADI MOHON KESABARNYA SAAT MEMBACA YAH YORROBBUUNNNN.
FROM : AUTHOR SYANTIK.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Para perserta turnamen mulai melangkah masuk kedalam labirin. Mata mereka memperhatikan sekitar, kiri kana hanya ada tubuhan yang tinggi menjulang.Harry menelan luda gugup. Disini sangat gelap, cahaya dari tongkat sihir pun tidak bisa membantu banyak. Dia harus melangkah dengan sangat hati-hati jika tidak ingin terjatuh.
"AAAAAAAA"
Harry terlonjak kaget mendengar jeritan itu. Dia berlari cepat ke arah suara, tapi saat di belokan dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
"Cedric."
"Harry."
Mereka cepat-cepat berdiri saat kembali mendengar jeritan, jaraknya seperti tidak jauh dari mereka.
"Itu teriakan Fleur Delacour." Kata Cedric yakin.
"Dari arah mana?" Harry bertanya sembari melihat sekitar mereka. Cedric pun sama tidak taunya.
Mereka memutuskan untuk jalan bersama. Sekarang mereka benar-benar tidak peduli menang atau kalah, melindungi diri dari ancaman di dalam labirin ini lebih penting daripada menemukan piala itu.
"Kau tidak bertemu dengan Aphrodite, Ced?"
Cedric menatap Harry sekilas, lalu menggeleng. "Tidak." Dia dapat mendengar jelas Harry baru saja membuat nafas. "Kau menyukai gadis itu?"
Harry mendelik kecil, "Tentu saja ti--"
"Stupefy!"
BUGG
Kedua pemuda itu berdiri membeku di tempat. Seseorang yang baru saja melempar mantra mendekat.
"Dalam keadaan seperti ini kalian masih sempatnya bercerita? Sungguh hebat."
"Aphrodite" Gumam keduanya.
"Diam, jangan banyak bicara." Serkas gadis itu.
Tadi, saat Harry dan Cedric jalan asik bercerita, mereka tidak sadar jika seseorang sedang mengikuti mereka dari belakang. Jika saja Aphrodite tidak cepat melempar mantra, mungkin kedua pemuda ini sudah tumbang.
Aphrodite sendiri tidak begitu melihat jelas siapa sosok yang dia serang tadi. Dia hanya fokus membidik mantra ke arah musuh.
Mereka bertiga melanjutkan pejalanan, tentu kedua pemuda itu lebih berhati-hati sekarang. Tidak ada yang bicara, semua menutup mulut rapat. Di suasana yang hening ini hanya terdengar deru nafas yang tidak beraturan.
Satu jam lamanya mereka melangkahkan kaki, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan piala itu. Mereka di serang rasa haus dan lelah, sedari tadi berjalan tanpa henti tentu berhasil membuat tumit kaki mereka sakit.
"Piala sialan itu ada di mana sih?!" Aphrodite sedikit berteriak, "Ck, aku sudah lelah!" Keluhnya. Kedua pemuda yang berjalan di sisi kiri kanan nya mengangguk setuju.
"Aku juga lelah----" Kata Harry. "Apa sebaiknya kita istirahat dulu?."
"Dan ketinggalan? Kau saja kalau begitu!" Sambar Aphrodite sinis.
Cedric hanya tersenyum, "Sebaiknya kita jalan terus, Harry. Kalau istirahat hanya akan membuang-buang waktu."
Harry pun pasra dan mengikuti saran keduanya. Benar kata mereka, kalau istirahat di saat seperti ini sangat tidak mungkin. Apalagi mereka tidak tau apa yang akan terjadi saat istirahat, bisa saja saat itu ada yang menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
De TodoREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...