Fanfic-!
.
..
...Zee & Christy.
Anak sulung dari keluarga Natio terburu-buru naik ke lantai 3 untuk menghampiri adiknya. Ia sampai hampir jatuh karena ingin menyampaikan berita panas kepada Christy.
Zee mendobrak pintu kamar Christy. Adiknya tidak begitu kaget karena ini bukan yang pertama kali kakaknya melakukan hal yang gila. Dengan nafas terengah-engah Zee mencoba untuk membuka suara.
"Hosshh, kit, huahhhh, KITTOYYY." Zee berjalan dengan menghentakkan kakinya sangat keras.
Sampai di hadapan Christy, Zee memegang pundak Christy lalu menggoncangkannya beberapa kali sebelum berbicara.
Christy menyingkirkan tangan kakaknya itu, "kenapa Zoyy, badan aku sakit digituin tauu."
Zee menarik nafasnya lalu menjelaskan kejadian yang ia lihat secara detail tanpa ada titik yang terlewat, dengan ekspresi yang membuat Christy semakin shock.
"Itu bukan yang pertama kali. Tapi yang ini aku lihat lebih lama."
Christy tidak bisa berkata-kata. Wajahnya membeku dengan membentuk ekspresi (oAo). Zee sudah sering bercerita seperti ini. Tapi cerita kali ini lebih detail dibanding yang sebelumnya.
"Aku kayaknya ulangan biologi besok dapet 100 deh zoy, kamu cerita kaya gini terus soalnya,"
Zee menghembuskan nafas frustasi lalu melihat ke sekeliling kamar Christy. Pandangannya berhenti di aquarium milik Christy.
"Ya ampun.. TOYAA! ITU IKANNYA DISURUH MUKBANG APA GIMANA," Zee bangkit dari duduknya lalu mengambil penyaring kecil dan menyaring makanan ikan yang memenuhi permukaan air.
"Ih ngapain sihh, biarin ikannya makan banyak. Ntar kalau udah besar kita makan ikannya,"
Zee hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban dari adiknya itu. Memang aneh pola pikirnya. Untung saja Zee melihat keadaan aquarium milik Christy. Kalau tidak.. pasti ikan milik Christy akan pergi ke surga.
Setelah kejadian dua bersaudara berlalu. Kini berdua nya hinggap di kamar Christy. Christy sedang sibuk mengerjakan pr yang ia tumpuk dari Minggu lalu. Ini adalah kejadian yang jarang terjadi. Karena Christy itu rajin mengerjakan tugas, rajin belajar dan rajin membuat ikannya pergi ke surga.
Zee menetap di kamar Christy karena ia malas kalau harus bangun dari posisinya yang sekarang. Ia sedang sibuk rebahan sambil bermain handphone. Entah itu buka Twitter, tiktok, Instagram, atau bahkan chatting dengan teman-temannya yang somplak itu.
Saat sedang asik-asiknya membuka sosmed, Zee di telepon oleh 'bunda sayang'. Zee yang masih terpikir kejadian tadi mengangkat dengan sedikit grogi.
"Halo Bun, kenapa?" Zee mengawali obrolan di panggilan itu.
"Kok masih diangkat sih, udah malam. Tidur Zee, besok harus sekolah."
"Emm, tapi Zee tidur sama Christy ya? Malem ini aja kok ndaa, janji deh,"
"Hufftt, iya iya. Tapi jangan malah ngobrol sampai ga tidur loh. Kalau bunda lihat muka kamu lemes besok pagi, ga bakal ada perizinan tidur berdua," bundanya itu memang sangat tegas kepada anak-anaknya.
"Oke, terimakasih bunda. I love you. Nitip i love you buat mami yaa. Good night nda mami," Zee mengakhiri telepon itu. Lalu menghampiri Christy yang sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tugas. Lalu Zee mengambil pulpen yang sedang adiknya pakai.
"Nugas mulu, nanti dimarahin nda loh kamu tidur kemalaman," Zee menyelipkan pulpen Christy di telinganya.
"Ih balikin, tinggal dikit lagi inii," Christy mencoba untuk meraih pulpen kesayangannya itu.
Zee selalu menghindar setiap kali Christy mencari peluang.
"Eits, eits. Ga aku kasih kalo kamu ga tidur. Besok aku kasih pagi-pagi. Aku bantuin kamu ngerjain tugas,"
Mata Christy langsung bersinar lalu menganggukkan kepalanya.
"Okeyy, timaaci zoyaa," Christy memeluk Zee.
Lalu mereka tidur bersama di kamar Christy. Zee menuruti apa kata bundanya karena jika ia melanggar perkataan shandira, ia tidak akan tidur bersama adik kesayangannya itu.
zzZZz tidur tidur.
----
"Akhirnya selesai juga, makasi ya Zoyy," Christy bernafas lega karena tugas aman ulangan apa lagi.
Zee tersenyum puas lalu mengelus kepala adiknya. "Tapi kamu tau kan ini ga gratis, hehe.."
"Hah apaan, kamu ga bilang kaya gitu. Jangan macem-macem ya, aku bilang bunda nih," Christy tersenyum miring a.k.a smirk kepada Zee.
Kalau bunda sudah dibawa-bawa Zee bisa apa?
Setelah bersiap-siap berangkat sekolah, mereka berdua turun untuk sarapan bersama. Selama sarapan, Zee tidak berani berkata apapun. Bahkan melihat mata orang tuanya saja tidak bisa. Christy pun sama, walaupun ia tidak melihat secara langsung, ia terbawa suasana cerita yang Zee ceritakan.
Shandira dan Sisca yang merasa sarapan pagi itu terasa sunyi saling bertatapan dan mengode satu sama lain untuk mengawali obrolan.
"Kok tumben anak mami diem aja, biasanya jam segini masih ribut,"
"Emang mami mau kita berantem di atas meja makan?" Christy menyahut sambil memainkan sendok dan garpu miliknya.
Sisca menggelengkan kepala ke shandira. Misi pertama gagal, sekarang saatnya misi kedua. Kini shandira yang menjalankan misi.
"Zizi nanti mau naik motor apa mobil ke sekolah?"
Zee menatap lama shandira lalu menjawab, "ojek online," Zee melanjutkan makan paginya itu.
Sekarang shandira dan Sisca sudah kehilangan ide. Mereka tidak tau apa yang membuat kedua anaknya ini diam dan dingin.
Zee yang sudah menyelesaikan sarapannya langsung pamit untuk pergi ke sekolah. Karena Christy dan Zee berada di satu SMA yang sama, mereka berangkat menggunakan mobil online yang sama.
Di mobil Zee dan Christy saling bertatapan. Seperti tidak percaya. Karena saat sarapan tadi orang tua mereka berlagak seperti tidak ada yang terjadi. Seakan-akan Zee hanya berkhayal hal dewasa itu dilakukan oleh orang tuanya.
"Christy nanti pulangnya sama muthe ya, aku mau ambil motor di bengkel sama Olla," Christy hanya mengangguk. Ia tau bahwa motor kakaknya rusak karena di tabrak seseorang. Untung saja Zee tidak ada di atas motor.
"Yaudah Zee, aku ke kelas ya. Bentar lagi bel," Christy berlari pelan sambil melambaikan tangannya.
Zee membalas lambaian tangan adiknya. Lalu Zee menaiki tangga untuk pergi ke kelasnya yang ada di lantai 3. Saat sedang sibuk berjalan sambil melamun, tiba-tiba dari arah belakang ada yang menabrak Zee.
"Aduh, maaf ya. Aku buru-buru ke kelas," seseorang yang menabrak Zee segera mengambil buku lalu pergi dari tempat kejadian.
Zee hanya melongo melihat gadis itu. Rasanya baru pertama kali ia melihat murid secantik bidadari. Apakah ini pertanda bahwa Zee tidak akan jomblo lagi..?
Kira-kira siapa ya yang menabrak anak sulung pemilik perusahan Narlan?
-TBC-
Spesial scene zoytoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutorial = Cara
RandomSurat rindu. Terimakasih sudah ikut andil dalam hidupku. Terimakasih karena bisa memahami ku dalam keadaan apapun. Terimakasih sudah membuatku merasa sempurna. Maaf jika aku belum mampu menjadikan kamu satu-satunya dalam hidupku. Maaf jika yang aku...