"HOLLY SHIT!! " teriakmu saat baru saja keluar dari kamar ketika melihat sebuah kepala berambut hitam di tepi sofa di pagi hari.
"Bisakah sekali saja dalam hidupmu kau tidak berlebihan, (name) " suara serak khas bangun tidur terdengar jelas dengan surai hitam legam yang kini tidak berdiri paripurna oleh bantuan pomade.
Kamu menghembuskan napas, "kau tidak bisa seenaknya keluar masuk apartemenku, Kuroo! " ucapmu seraya berjalan menuju kulkas, mengambil dua kaleng minuman dingin, dan menghampiri Kuroo di sofa.
Kuroo yang masih setengah tidur menjawab dengan asal, "hei, bukankah kita sudah seperti suami istri saat ini? "
Kamu menatap Kuroo dengan tatapan sinis, "ya kurasa begitu, suaminya pulang pagi dan tidur di sofa karena pintu kamar telah dikunci oleh istrinya. Ada masalah lagi sama ayahmu? "
Kuroo terlihat sangat malas membahas hal itu, "bisakah kita tidak membahas tentangku sama sekali di hari Minggu yang cerah ini? "
Kamu menganggukkan kepala. "Pesan makanan aja ya? Aku malas masak hari ini. "
Kuroo tersenyum tipis, "lihatlah, kita benar-benar seperti suami istri. "
Kamu memutar bola mata, "ya ya... Kalau kau menganggap kita begitu, terserah. "
1 jam kemudian kalian sudah selesai makan dan tengah bersantai di balkon sembari merokok, tidak ada percakapan. Hingga beberapa menit berlalu, rokokmu habis. Kamu beranjak dari kursi dan hendak mandi.
Saat selesai mandi kamu menyadari bahwa Kuroo sudah pergi dari apartemen mu. Kamu hendak mengiriminya pesan sebelum perhatianmu teralih pada sebuah notifikasi yang sudah ada sejak tadi.
Sebuah pesan dari kekasihmu, Suna Rintarou.
"Morning sweetie. "Senyum merekah menghiasi wajahmu, kamu segera menelpon Suna tanpa membalas pesannya.
"Hi Suna... " ujarmu.
"Hai, bagaimana tidurmu? " suara serak khas bangun tidur terdengar begitu merdu di telingamu. Siapa sangka, gadis sepertimu dapat meluluhkan seseorang yang cuek seperti Suna dan menjadikannya pacarmu.
Kamu berbaring di sofa dengan senyuman yang tidak kunjung memudar dari wajahmu, "tidak senyaman saat aku tidur denganmu. "
"Oh hell! Did you just teasing me? " terdengar bahwa Suna mengatakannya dengan senyuman di wajahnya. Dan begitulah minggu pagimu diisi dengan percakapan lewat telepon dengan Suna. Kalian tidak bisa sering bertemu karena jarak kalian sangat jauh. LDR bjir!
Disisi lain kini Kuroo kini tengah beradu dengan samsak. Raut wajahnya terlihat kesal. Sudah tidak terhitung lagi banyaknya pukulan dan tendangan keras yang ia berikan pada samsak itu.
Bokuto dan Akashi bergidik ngeri di ambang pintu. Mereka kemudian masuk dan meletakkan sebotol air putih di kursi. "Kali ini masalah apa yang dibuat ayahmu? " tanya Akashi.
Kuroo menghentikan aktivitasnya dan duduk disebelah Bokuto, ia kemudian meneguk air putih yang Bokuto berikan. Nafasnya masih terengah-engah.
"Samsak bukan lawan yang seimbang.. " ujar Bokuto membuat Kuroo mendongak. Ia kemudian melepas sweater yang ia kenakan, menyisakan sebuah kaos tipis. Lalu melilit tangannya dengan hand wrap.
Kuroo berdiri, lalu mengambil jarak untuk memulai duel. Ia saling bertatapan dengan Bokuto beberapa detik sebelum mulai menyerang. Cukup lama mereka berduel. Kuroo belum nampak kelelahan dan Bokuto tidak terlihat ingin berhenti meskipun ia sudah beberapa kali terkena pukulan.
Harus Bokuto akui, Kuroo lebih atletis daripada dirinya. Tubuhnya semakin bugar karena Kuroo sering berolahraga. Sedangkan Bokuto akhir-akhir ini jarang berolahraga, itu membuat kebugaran tubuhnya sedikit menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot's Haikyuu Chara x Reader🔞
FanficHALU RANDOM WITH HAIKYUU CHARA BUT STILL DIRTY JANGAN LUPA VOTE YA CINGTAHH BACA DOANG LU TINGGAL SEKALI KLIK AE SUSAH AMAT VOTE KOMEN JUGA GAUSAH DIFOLLOW GPP DAH EH BOONGAN, FOLLOW YA MANIEZZZ😙❤