1

25 1 0
                                    

KEDIAMAN KALEA

Saat ini tentu aku bingung , kenapa kita semua ngumpul di rumah sepupu aku. Padahal jarang bgt kita ngumpul banyakan Gini kecuali ada hal penting

Aku ingin bertanya Tapi takut Di marah

Jadi aku memutuskan untuk bertanya kepada Salah satu sepupu aku Yaitu adek dari malven. Rachael

"Hel"
"Apa La"
"Kok tumben Kita ngumpul keluarga banyakan gini"
"Ga tau juga sih. Tapi mungkin ya La Ada kaitan nya sama lu"
"Hah? Gua? "
"Mungkin ye"

Mereka semua Berbincang Bincang. Aku? Ya main ma adek nya malven lah dari pada planga plongo kagak jelas

Tiga puluh menit Telah berlalu Tetapi Sosok Malven Belum juga Muncul

Beberapa menit kemudian . Sosok yang di tunggu tunggu akhirnya datang

"Malven kok lama? "
"Lagian Mama Bangunin Aku tiba tiba jadi kan lama siap siap nya, mana Malven di tinggal lagi Untung Ada Rachael Yang ngabarin Aku sebelum Ke sini"
"Hehe Aku Pahalawan Kesiangan"

Setelah malven duduk mereka Semua Pun terlihat seperti membahas sesuatu

Bohong bgt kalau Sekarang aku ga degdegan apalagi Malven duduk di samping kuu. Rasanya jantung ku mo copot

Setelah aku Dan Malven sudah Agak lama Berdiam diaman akhirnya mama aku buka Suara

"Jadi kita Ngumpulin kalian Di sini Karna Kita Ingin menyampaikan sesuatu"

Menyampaikan Apa? Kenya Penting bgt? Sekarang Di pikiran Ku Hanya Pertanyaan Pertanyaan Yang sebenarnya Juga Ga Di Butuh
"Hell gua Takut"
"Gapapa la"

"Jadi Kita sepakat untuk menjodohkan malven dan Nakala"

Shokk? Tentu iya. Tapi ada rasa seneng nya dikit ziehh

"GAKK MALVEN GA MAU "
"No rejection"
"Lagian Kala Masihh Kelas Delapan"
"Mama Bilang tanpa penolakan Malven"

Malven pov

"Asuuu trus ini cwe gua mo di kemanain cok"

Saat ini Gua diberi dua pilihan . Di sisi lain gua gak Bisa Menolak permintaan Orang tua gua di sisi lainnya lagi Gua dah ada Cwe Serba salah emang

Kala pov

Tak mau mendengar perdebatan di dalam. Aku memutuskan pergi ke taman Belakang untuk menenangkan pikiran

Beberapa Saat Kemudian aku Menyadari Ternyata sebuah Darah segar sudah mengalir deras Di hidungku

'Ck kenapa lu harus Kambuh di saat seperti ini sihh '
'Mana pusing bgt lagi'
'Pandangan ku rabun'

BRUKK

yah aku jatuh pingsan

.............

Saat aku membuka Mata
Hal yang pertama Aku Lihat adalah Sebuah Ruangan Yang sangat familyar Bagiku

'Aku di RS? Lagi?.. '

Ga heran lagi Sihh Kalau aku di RS Pasti Rachael Yang nganterin aku ke sini

Ternyata dugaan ku salah total

"Lu kenapa"
"Lah Malven? Rachael mana? "
"Gua nanya Lu kenapa? "
"Gua napa jirr"
"Gosah sok kuat, lu di diagnosis Kanker Otak stadium empat "
"Yahh ketahuan dehh"
"Kenpa lu Sembunyiin Ini dari ortu lu"
"Ngapain juga lagian mereka kgk bakal peduli"
"Serah deh"

Saat Malven ingin Keluar ruangan

Aku Dengan cepat menangkap Tangan Nya

"Ven Jangan kasih tau orang"
"Iya "
"Bisa lepasin g? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the last sixty days with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang