"Biarku beritahu, aku memilihmu bukan untuk dijadikan sebagai pengganti dirinya. Kau dan dia memiliki tempat yang berbeda di hatiku. Aku memilihmu memang karena aku mencintaimu, sejak pertama kali kita bertemu." -Qian Kun
•
•
•
•
#Qian Series
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Waktu menunjukkan pukul dua siang dan Profesor Hong masih setia menerangkan materi kuliah di depan kelas. Sejak beberapa saat yang lalu, Yeon soo tak henti-hentinya menguap karena bosan. Anak-anak yang lain pun juga sama, bahkan mereka lebih parah dibandingkan gadis itu.
Yeon soo mengedarkan pandangannya dan melihat sudah ada lima orang di kelasnya yang terlelap di atas meja mereka.
Kelas pria baruh baya itu akan selesai setengah jam lagi, mengharuskan Yeon soo untuk tetap bersabar menunggu waktu berakhir. Gadis itu sangat menyesal karena tak mengikuti perkataan para temannya yang menyuruh untuk membolos saja dibandingkan ikut kelas yang sungguh menyebalkan ini.
Yeon soo menghela napasnya gusar. "Seharusnya aku ikut dengan mereka pergi belanja" gumamnya pelan
Gadis itu nekad mengeluarkan ponselnya dari dalam tas yang tersimpan di laci meja, padahal sudah terdapat larangan keras kalau pada saat kelas Profesor Hong tak diizinkan siapa pun memainkan ponselnya, namun bukan Park Yeon soo namanya yang tak pernah melanggar peraturan mana pun.
Yeon soo merupakan mahasiswa yang lumayan tidak patuh pada aturan, menurutnya peraturan dibuat untuk dilanggar. Jika bukan manusia yang melanggarnya, lalu siapa lagi? Ia juga termasuk manusia, bukan?
Ia membuka grup chat, yang rupanya para temannya sudah ribut di dalam sana.
TRIO SIBLING
Hana Yeon soo-ya, bagaimana kelasnya? Apakah sudah selesai?
Jieun Tentu saja belum, bodoh! Kelas pria tua itu akan berakhir setengah jam lagi
Hana Benarkah? Aku lupa...
Jieun Tentu saja kau lupa, karena kau yang paling sering membolos di antara kami
Hana Yaa! Tidak hanya aku, kau pun sama seringnya!!
Jieun Whatever!
Hana CK!
Omong-omong, Jieun-ah, satu tas belanjamu tertinggal di rumahku
Jieun Pantas saja tidak ada, aku pikir tertinggal di sana. Nanti kuambil
Hana Mau kuantarkan saja ke apartemenmu? Kebetulan aku juga ingin pergi
