Bismillah! Semoga Istiqomah menyusun cerita baru, kali ini dengan genre roman dewasa, dewasa dalam artian bukan kisah cintah remaja ya.
Misal ada yang kecantol dengan jalan cerita Alhamdulillah menambah semangat dalam menulis, jika pun tidak semoga selalu ada niat untuk tetap berkarya.
Bismillah aja dulu***
Kakinya melangkah menyusuri koridor yang sepi, perlahan memandang sekitarnya dengan takjub. Seperti mimpi menapakkan kaki di lantai yang hanya di pijak oleh manusia-manusia berduit ini.
Langkah berhenti sejenak, memandang langit yang lagi cerah dari gedung lantai 3 tersebut, mengagumi karya Tuhan setiap harinya tak pernah lupa ia mengucap syukur masih diberi nikmat umur sehingga masih bisa menatap langit yang menjadi favorit nya.
Selama ia berdiri memandang langit tak luput dari pandangan nya siswa yang sedang melakukan kegiatan ekstrakurikuler di lapangan yang nampak jelas dari tempat nya berdiri di lantai 3.Memperhatikan dalam diam pemandangan yang tidak semua orang dari golongan sepertinya dapat melihat. Segerombolan anak sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate dengan seorang pemandu di depan, seorang tampak sebagai guru yang mengajar dan satu lagi salah satu siswa yang ditunjuk untuk mencontohkan gerakan kepada temen-temennya.
Tak jauh dari itu, di kursi gazebo seorang anak memakai pakaian karate tampak santai mengayunkan kaki dengan satu tangan memegang Snack. Sambil memerhatikan teman-temannya berlatih ia asik mengunyah makanan di genggamannya, yang membuat kening Airin berkerut. Anak itu tidak tampak sakit atau cidera, kaki dengan santai berayun dengan bibir tipis kemerahan yang asik mengunyah membuktikan dia sangat sehat, namun apa yang anak itu pikirkan sehingga tidak ikut latihan dengan teman-temannya yang lain, bahkan dia tampak seperti orang bos yang sedang memantau anak buah sedang berlatih.
Airin menggeleng tak paham, namun segala kemungkinan di tempat ini sudah ia pertimbangkan agar ia bisa tetap bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My First
Teen FictionSetelah menamatkan kuliah nya Irene bertekad untuk merantau meninggalkan keluarganya dan kampung halaman, dengan bermodalkan ijazah sarjana kependidikan ia mencoba melamar pada sekolah swasta terkenal. dari sana lah Lika liku sebagai seorang pengaja...