Lizzie's POV
"Ruangan yang bagus" ucap Julia saat memasuki kamarku dan mengucapkannya di tempat tidurku.
"Terimakasih. Jadi beritahu kepadaku tentang dirimu" ucapku.
"Hmm aku 17 tahun. Dan beranjak 18 dalam beberapa minggu. Aku cinta makanan, music dan pacarku, Nick" ucapnya.
"Oooh, Siapa Nick" kataku melompat ke tempat tidur ke hadapannya.
Ia tersipu dan menunduk.
"Aku bertemu dengannya di tahun pertama SMA. Dan kami menjadi teman baik dan pada suatu momen ia memintaku untuk menjadi pacarnya jadi kubilang iya. Ia sangat manis" ucapnya sambil memainkan jejarinya.
"Awww" kataku.
"Sudahlah" katanya menyembunyikan wajahnya.
"Mau oreo?" Tanya ku.
"Tentu" jawabnya.
Aku menekan tombol nya dan Oreo terlempar ke tangan ku.
Score!
"Woah itu keren. Darimana kau mendapatkannya?!" Katanya dengan terkejut.
"The boys memberikannya kepadaku di hari ulang tahun" kataku dan memberikannya oreo.
"Beruntung" kata nya dan memakan oreo itu.
"Jadi apa yang terjadi di antara kau dan Niall" ucapnya dengan menaikkan alisnya.
Aku tertawa dan tersipu dalam waktu yang sama.
"Ia sangat luar biasa. Aku begitu mencintainya. Ia selalu disana ketika aku benar-benar membutuhkannya. Walaupun waktu itu aku dan ia hanyalah teman dan mantanku Jake begitu menjengkelkan, tetapi Niall akan mengadapnya dan membantuku melalui semuanya" ucapku.
"Jadi kau tidak pernah bertemu Jake semenjak itu" ucapnya
"Well. Ia mengirimkan aku sms ketika kemarin aku di Mall dan ia bilangingin bertemu denganku, tapi aku bilang tidak. Dan ia mengirim sms lagi..." ucapku.
"Bolehkah aku lihat" katanya.
Aku mengangguk dan meununjukannya ponselku.
Setelah ia membacanya, mukanya berubah dari serius menjadi amarah.
"Sangat kurang ajar! Ketika aku bertemu dengannya aku bersumpah akan—" ucapnya tapi aku memotong ucapannya.
"Jangan khawatir. Aku tidak bicara dengannya lagi" ucapku.
Ia menghela napas.
"Kau sudah mengatakannya ke Nial?" Tanya nya
"Tidak..." jawabku.
"Kenapa? Ia pacarmu. Ia seharusnya mengetahui hal seperti ini" ucapnya.
"Yeah tapi aku tidak yakin. Ia akan freak out jika ia membaca sms ini" ucapku.
"Lalu apa yang kau ingin lakukan?" Tanya nya.
"Aku tidak tahu" jawabku mengebaskan rambutku.
Niall's POV
Aku berjalan kea rah kamar Lizzie tapi aku berhenti sesaat mendengar suara Julia.
Aku tahu seharusnya aku tidak menguping tapi sepertinya ini menarik.
"Sangat kurang ajar! Ketika aku bertemu dengannya aku bersumpah akan—" ucap Julia tapi terhenti
"Jangan khawatir. Aku tidak bicara dengannya lagi" ucap Lizzie.
Dengan siapa?
"Kau sudah mengatakannya ke Nial?" Tanya Julia
"Tidak..." Jawab Lizzie.
"Kenapa? Ia pacarmu. Ia seharusnya mengetahui hal seperti ini" ucap Julia.
"Yeah tapi aku tidak yakin. Ia akan freak out jika ia membaca sms ini" ucap Lizzie.
"Lalu apa yang kau ingin lakukan?" Tanya Julia.
"Aku tidak tahu" jawab Lizzie.
Aku perlahan turun ke tangga.
Kenapa ia terus menyembunyikan rahasia dariku? Apakah ia tidak percaya kepadaku?
Aku harus mencari tahu apa yang mereka tengah bicarakan.
Dan yang terpenting siapa yang mengirimnya pesan.
Votes and comments would be nice :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
FanfictionSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.