Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Kanaya terbangun saat suara dering dari hp terus-menerus mengganggunya. Tanpa dilihat, langsung ia menggeser tanda hijau di layar hp-nya.
“Hallo?”
“Naya dimana?”
“Perpus.”
“Cepetan ke kelas! Udah pada bubar nih!”
“Iyaa.”
“Cepetan Naya ke kelas sama yang lain!”
“Iya, Ca, gue otw kelas ya.”
“Cepetan, Kanaya!”
“Iyaaa baweell!” Kanaya langsung memutuskan sambungannya, ia tak sadar sampai ketiduran begini di perpustakaan. Kanaya langsung berdiri dan hampir saja ia melupakan kedua temannya.
“Mia, Laras! Bangun, balik kelas cepet!” Kanaya mengguncangkan tubuh mereka berdua yang masih tertidur yang kepalanya saling menempel.
“Mia, Laras! Bangun woy!” ucap Kanaya lagi sedikit berteriak, Mia dan Laras malah menggeliatkan tubuhnya mencari posisi ternyaman. Kanaya yang kesal langsung mendorong tubuh mereka hingga mereka berdua terbangun setengah sadar.
“Susah banget ya ampun bangunin 2 kebo kayak kalian!?” dumel Kanaya berkacak pinggang dengan kesal.
“Lo ganggu banget sih, lagi enak tidur juga!” kata Laras mencari posisi nyaman.
“Heh! Kelas udah bubar semuanya! Mau pada dikunciin disini apa?!” omel Kanaya.
“Bukannya bangunin daritadi kek lo!” kata Mia sambil mengucek sebelah matanya.
“Gue udah bangunin ya! Lo aja yang susah dibangunin!” Kanaya langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Ia pun buru-buru memakai sepatu dan buru-buru menuju kelas. Untung saja Caca masih ada di dalam kelas menunggunya.
“Mia sama Laras mana?” tanya Caca.
“Masih di perpus,” jawab Kanaya, “ada tugas gak, Ca?” tanya Kanaya.
“Tugas apa?” tanya balik Caca.
“Tugas kiriman dari bu Novi di grup kelas. Gue gak sempat cek grup soalnya.”
“Emang bu Novi ngasih tugas apaan?” tanya balik Caca yang membuat Kanaya menghela nafasnya dan harus sabar menghadapi temannya yang satu ini saat berbicara.
“Tas gue mana, Ca?” Kanaya langsung mengalihkan pembicaraannya, daripada berlama-lama merespon Caca yang membuat kepalanya pusing. Caca menunjuk ke bangku belakang, Kanaya langsung mengambil tasnya dan keluar kelas dengan Caca.
“Naya!” Kanaya langsung menoleh, “hp lo nih, ditinggal dimana aja!” ujar Laras yang memberikan hp pada Kanaya.
“Gara-gara elo sih!” ucap Kanaya mengambil hp-nya dari tangan Laras.
“Lah? Harusnya makasih kek sama gue!” protes Laras.
“Iya deh, makasih Laras Sasmita. Gue tuh bangunin lo sama Mia kayak kebo banget tau gak! Jadinya hp gue ketinggalan kan!” omel Kanaya yang sengaja menekankan nama panjangnya.
“Lah, kok gue!?” kata Mia yang tak terima.
“Iyalah!” balas Kanaya.
“Oh Iya maaf Kanaya Alisha Pramudya,” ucap Laras.
“Gausah nyebutin nama gue! Mahal!” protes Kanaya, lalu pergi ke bawah tangga.
“Lebay!” decaknya “yuk, Ca,” ajak Laras yang selalu pulang bareng Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mas Captain!
Tiểu Thuyết Chung°°°°° Kehidupan Kanaya Alisha Pramudya berubah ketika harus menerima permintaan neneknya yang ingin melihat cucu perempuan satu-satunya menikah. Kanaya dijodohkan dengan seorang Captain pilot muda yang bernama Prastha Hadryan Maheswara. Ini merupak...