"Nov ngapain?".
Novia yang masih sibuk menyempil diantara Anggis dan Syarla menatap lawan bicaranya tadi, sekilas raut jengkel tertera disana, wajahnya yang tadi merah padam menahan malu berubah menjadi merah padam menarah marah.
"Ronyyy!!!, lu tega ninggalin gw disana sama Salma!, gw malu jadi bahan tontonan yang lewat heiii!". Novia menggeram pelan menatap lawan bicaranya yang malah acuh dan mengangguk anggukan kepala tak peduli.
Rony yang menyadari raut teman wanitanya yang kesal menunjuk arah sebelah Diman, bermaksud menyuruh Novia untuk bergabung dengan kumpulan laki laki Freak ini.
"Sini duduk, Gw yang traktir kan tadi udah bilang, sekalian lu berdua juga kalo mau". Tunjuk Rony pada Anggis dan Syarla yang buru buru duduk meninggalkan Nov yang lagi lagi meringis karena tersenggol dua adik tingkatnya itu.
dengan langkah ogah ogahan Novia duduk disamping Neyl, menatap adik tingkatnya yang sibuk melihat menu dengan heboh disamping Diman.
"Makan aja heboh lu pada".
Batin Novia mendengus masih jengkel dengan kejadian memalukan tadi.
Neyl yang melihat wajah sahabatnya menekuk mengusap pelan puncuk kepala Novia, berucap mantra manis agar Mood gadis di sampingnya tidak lagi memburuk.
"Ga papa Nov, Ga papa". Ucap Neyl berulang ulang sambil terus mengusak rambut Novia.
Novia yang merasa diusak hanya memejamkan matanya, meresapi kata Neyl yang terus di ucap ulang oleh orang tersebut, dengan tenang ia menghembuskan nafas perlahan pertanda susana hatinya yang sedikit membaik.
Diman, Paul dan Rony yang melihat kelakuan abstrak yang lain hanya diam, saling melempar pandangan satu sama lain, tiba tiba handpone Rony bergetar, menimbulkan sedikit suara di meja mereka, membuat fokus yang lain tertuju kepadanya.
"Halo". ucap Rony.
"......".
"Iya, Oke kirim aja datanya semua".
".....".
"ya terimakasih!".
Rony memutuskan panggilan singkat itu menatap wajah teman temannya yang seolah bertanya ada apa?, dia menghela nafas, lalu meletakan handpone yang masih menyala itu diatas meja.
Novia yang memang peka melihat handpone Rony yang masih menyala, kali ini handpone itu berbunyi, bukan sebuah panggilan lagi tapi, tapi menampilkan sebuah pesan dengan deret kata yang tidak jelas untuk ia baca, perempuan berdarah batak itu terus memfokuskan pandangannya, bukan pesan itu yang membuat ia penasaran, melainkan sebuah poto yang menjadi backgraund dalam handpone itu.
"Eh, Nabila kan?". Celetuk Novia setelah benar benar menyakini apa yang ia lihat.
Paul, Neyl, Diman menatap tajam pada Rony yang hanya mengangkat bahunya acuh, sementara Syarla dan Anggis heboh sendiri di tempat yang membuat Diman yang berada di tengah keduanya kewalahan.
"Kok bisa kak Ron ada poto Nab disana?". Cerocos Anggis yang di angguki heboh Syarla.
Rony yang di tembak pertanyaan hanya bisa meringis diam diam, sebenarnya ia tak ingin memberi tahu kepada kedua adik tingkatnya yang kini menatap penuh pertanyaan kepadanya, dengan tenang ia menghela nafas, sedikit berat, mau menjelaskan bagian mana.
"Apa ini apa!".
Salma dengan tiba tiba bertanya, ia dari jauh mencari Novia yang meninggalkannya, lalu menghampiri meja Rony dan teman teman, sedikit mendengar obrolan yang di obrol di dalamnya, ia juga penasaran ada apa dengan teman lelaki pendiamnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKSI NADA [END]
RandomPertemuan tak sengaja yang sudah terencana semesta, Rony dan Nabila yang tak saling mengenal terlibat pada keadaan yang memutuskan keduanya saling mengenal lebih jauh, anak adam dan hawa dipertemukan takdir disatukan dalam situasi lucu pula oleh tak...