WARNING!!! HOSEOK SEME AREA!!! DONT LIKE DONT READ
Hoseok berdiri dengan wajah tegang ketika melihat sosok lali - kaki paruh baya yang merupakan ayah dari kekasihnya.
"Mau pergi jalan-jalan?" tanya Siwon - sang laki - laki paruh baya yang masih terlihat tampan, apalagi dipadukan dengan setelan jas yang terlihat sangat mahal.
"Iya Siwon - ssi," balas Hoseok dengan senyuman lebar.
"Ayo kita berangkat Hoseok...."
Hoseok tersenyum melihat sosok kekasihnya - Suho yang melangkah mendekat padanya.
"Pergi dulu ya abeoji... Kalau aku gak pulang berarti nginep di rumah Hoseok ya," kata Suho.
"Hmmm... Padahal kalau kau mau dengan Chanyeol yang dulu ayah kenalkan, kau tidak perlu menginap di apartemen sempit di pinggir kota pada pemukiman menengah ke bawah itu," kata Siwon.
"Ayah apaan sih... Kan aku sudah bilang berkali - kali aku hanya mencintai Hoseok," kata Suho.
"Suho hyung ayo berangkat," Hoseok menarik lembut pada tangan Suho. Meski hatinya sakit tapi Hoseok tetap menyempatkan diri membungkuk sopan pada Siwon.
@@@@@
Suho tengah sibuk mengambil foto pemandangan malam kota Seoul dari atas gunung inwangsan ketika menyadari kekasihnya hanya duduk diam, merenung seperti memikirkan sesuatu. Dan dia tahu apa yang dipikirkan kekasihnya itu. Suho memasukkan handphone, melangkah duduk disamping Hoseok yang menyambutnya dengan senyuman.
"Kau memikirkan ucapan ayahku ya," kata Suho.
Hoseok menganggukkan kepala, "Aku selalu merasa takut tidak bisa membahagiakanmu."
"Tapi aku bahagia denganmu," Suho menggenggam lembut pada tangan Hoseok.
"Tapi mungkin ayahmu ada benarnya juga," Hoseok melepaskan genggaman tangan Suho, "Kau akan lebih bahagia dengan laki - laki pilihan ayahmu."
Suho menggelengkan kepala dengan cepat. Dia benar - benar tidak mau kehilangan Hoseok dan dia benci ketika kekasihnya ini berpikir jika kebahagiaannya datang hanya dari harta dan uang.
"Kita sudah membahas ini berkali - kali kan Hoseok," kata Suho, "Aku mencintaimu... karena itu aku akan bersamamu dan aku tidak akan memilih laki - laki lain hanya karena mereka lebih kaya. Lagipula selama ini aku tidak pernah protes kau ajak makan di warung pinggir jalan atau jalan - jalan di sekitar Seoul seperti ini."
"Kau mungkin tidak protes karena semua yang kita jalani tidak sehari - hari dilakukan. Bagaimana kalau kau hidup denganku? Dan terus terjebak dengan kesederhanaan ini?" tanya Hoseok, nada suaranya terdengar sangat putus asa, seakan - akan benar - benar tidak ada harapan dan keyakinan jika Hoseok bisa membahagiakan Suho.
Di sisi lain, Suho masih terus mencoba bersikap positif, "Kau sudah membayangkan hidup bersamaku... aku senang sekali. Apa itu artinya kau akan segera melamarku?"
Hoseok menatap pada Suho yang melingkarkan tangan pada lengannya dan meletakkan kepala di bahunya. Kekasihnya ini benar - benar tidak memperdulikan ke khawatirannya mengenai uang yang terbatas. Kekhawatiran mengenai kenyamanan yang selama ini dinikmati oleh Suho yang mungkin tidak bisa ia berikan.
"Kita jalani saja dulu Hoseokie sayang..." ucap Suho sambil mengelus lembut pada dada Hoseok, "Kau terlalu khawatir. Aku bisa kok hidup sederhana... aku tidak masalah."
"Kalau begitu... ayo kita coba hyung," Hoseok mengelus pada wajah Suho, menggerakkan wajah manis kekasihnya ini untuk menatap padanya.
Dua pasang bola mata anak adam bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Yaoi - 5
Fanfictionwarning!! boys love story!! gay story!! adegan sex tidak disensor!! pasangan suka - suka.. bisa aja yeonjun txt aku pasangin sama sanha astro. atau changbin straykids aku pasangin sama taeil nct. buka request kalau yg baca dan komentar banyak... k...