41.Siasat

238 43 8
                                    

Happy Reading

............

"Selamat Yang mulia, rencana kita sudah berhasil." Seru salah satu orang sambil memberi hormat

"Benar. Hanya satu langkah lagi, dengan begitu kita bisa menguasai Daeho dan mengambil batu Es." Sahut yang satunya dengan senang

Sedangkan sosok yang disebut 'Yang mulia' juga ikut tersenyum senang, tangannya yang memegang gelas berisi arak digoyangkan perlahan, bibirnya terangkat membentuk smirk.

"Kalian benar. Sebentar lagi hanya membutuhkan waktu sebentar lagi untuk berhasil." Ucap Yang mulia

"Jangan dulu senang!, kalian harus mengingat bahwa Jang uk berada di Daeho." Timpal seseorang yang baru saja datang

"Itu salahmu karna tidak berhasil membuatnya pergi." Sahut Sang-wo, orang yang pertama berbicara.

"Kau pikir kau bisa menentang Raja?!." Sinis Ik-tae tak terima

Penyerangan yang terjadi di Seoho memang rencana mereka, mereka sengaja menyerang kota yang memiliki pertahanan terkuat sebagai bentuk peringatan agar semua penyihir atau Daeho mengetahui bahwa mereka kuat. Selain itu mereka memang berniat untuk memisahkan para penyihir terkuat Songrim agar tidak berada di Daeho untuk memudahkan mereka menyerang.

"Tidak seharusnya kalian bertengkar." Potong Ryu Ji-Hye

Kalian ingat sosok yang sempat membuat kekacauan di songrim?, dialah sosoknya. Ji-hye yang sempat berniat melukai Jang-uk dan Bu-yeon dengan panah, dan sosok yang meniru seorang pembunuh bayaran, naksu.

"Sudahlah, sekarang bukan waktunya untuk bertengkar. Meski rencana kita tidak sepenuhnya berhasil mengirim semua penyihir hebat ke Seoho, itu lebih baik dari pada mereka semua berada di Daeho." Ujar Jae-yong bijak

"Tetap saja, kalian tidak lupakan bahwa Jang-uk memiliki kekuatan langit?. Itu akan percuma jika dia tidak pergi!."

"Kau meragukan kekuatan dan rencanaku Sang-woo?." Yang mulia bertanya dengan memicingkan mata

Sang-wo berlutut segan. "Maafkan aku yang telah lancang Yang mulia. Aku hanya takut penantian kita selama ini akan gagal."

Yang mulia Go mendengus kesal, matanya beralih pada Ik-tae dan berkata.

"Bagaimana situasi disana?."

"Raja menyiapkan semua pasukan kerajaan untuk waspada, keamanan Daeho dijaga ketat dibawah pengawasan para penyihir songrim." Jelas Ik-tae, lebih tepatnya Kim Ik-tae

Salah satu pemimpin dari Klan penyihir di Daeho, pengkhiat yang selama ini menjadi mata-mata. Orang yang memprotes saat pertemuan umum karna Jang-uk tidak diikut sertakan untuk pergi ke Seoho.

Lalu mengapa energi jahatnya tak terlihat oleh kekuatan suci Bu-yeon?

Karna 5 orang yang selama ini diam diam menyiapkan pemberontakan memakai sihir hitam, begitupun Ik-tae yang energinya tersamarkan.

"Songrim?, mereka sungguh benalu!." Kesal Yang mulia Go

"Aah aku baru ingat, bagaimana keadaan kakakku?. Apa dia baik baik saja?."

"Kau seharusnya melihat wajah yang penuh dengan kekecewaan saat itu, Yang mulia." Jawab Ik-tae tersenyum culas

"Kau benar, sangat disayangkan." Yang mulia Go menghela nafas lesu

Wajahnya tiba tiba tak bersemangat membuat 4 orang lainnya kebingungan. Meski tak lama senyum seringai terlihat dari bibirnya, matanya dengan dingin menatap lurus kedepan.

The Secret Of Fate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang