001

41 20 27
                                    

"Lepas earphone mu!"

Danzel Tak merespon apa yang di katakan kakak nya barusan.

Kesal terhadap adik nya ,Arvaz dengan kasar melepas earphone yang terpasang di kepala Danzel.

Danzel Mengepalkan tangan nya.

"Hentikan mendengarkan sesuatu yang tidak berguna! Paham," ucap Arvaz dengan nada tinggi

"Belajar adik pintar,lihat notif m-banking mu akan segera muncul," ucap nya lagi

*konser one direction*

*oke gue harus tahan emosi gue,agar gue bisa nonton konser one direction* dalam batin Danzel

"Baiklah," jawab Danzel dengan suara terpaksa

Ting suara notifikasi pada iphone Danzel

/Arvaz Laurelio telah melakukan transfer 20.000.000

☁️☁️☁️☁️☁️

Dengan bahagia Danzel mendengar bunyi notifikasi itu di ponsel nya.

"Hahh,suara yang enak sekali di dengar," Danzel

"Woww 20 juta!" ucap nya lagi melihat notif di layar ponsel nya

Danzel Mempelajari isi buku yang di berikan kakak nya tadi,terdengar suara mobil masuk rumah dari luar,itu pasti ayah dan ibu semoga tidak ada hal menyebalkan dengan mereka,kegiatan mereka di rumah hanya ribut terus.

"Mas,please kita perbaiki lagi ya," kata seorang wanita berambut hitam panjang berpakaian feminim wanita kantor yang terus memohon pada seorang laki-laki,dia adalah Zalea carolline ibu dari Arvaz dan Danzel

"Apa kau sudah tidak waras Zalea?" jawab laki laki di depan nya,Evans fauzi ayah Arvaz dan Danzel

"Tutup mulut mu,besok adalah hari terakhir kita di pengadilan,dan aku akan hidup bebas tanpa kau!" jawab nya lagi

"Mas please,kamu ga kasian sama Arvaz dan Danzel?" Zalea memohon

"Tidak usah mencari alasan,kesalahan mu sudah sangat lah fatal Zalea," Evans

"Dia hanya teman kantor mas,kamu salah paham" jelas Zalea

"Siapa yang menciptakan aturan baru teman kantor mencium teman kantor yang sudah bersuami,ha?!" Evans yang emosi nya meradang

"Aku tidak sebodoh itu Zalea,"

"Di vidio itu bukan aku mas,percaya sama aku," Zalea mengelak

"Kau pikir aku buta,jelas2 itu adalah kau!" Evans

Arvaz Menghampiri mereka yang sedang adu mulut.

"Yah,bu,bisa ngga kalau pulang jangan bawa keributan terus," Arvaz

"Ayah mu itu yang mulai," Zalea

Evans memasuki kamar nya diikuti Zalea yang terus memohon pada nya.Sesampai nya di pintu kamar Evans menghentikan langkah Zalea

"Zalea,aku tidak ingin sekamar dengan mu" Evans

"Mas..." Zalea

"Tidurlah di kamar lain," suruh Evans

Dengan raut wajah pasrah wanita itu kemudian bertanya,

"Mas mengapa kamu secepat ini berubah?"

"Bukan kah dulu kamu sangat mencintaiku,dan meratukan ku?"

"Mengapa sekarang tidak?"

"Apa kau juga sudah memiliki wanita lain yang kau idamkan?" tanya wanita itu

"Jaga bicara mu Zalea,aku tidak akan pernah melakukan hal menjijikkan itu" jawab Evans dengan menegaskan

"Ya,karena aku sangat mencintaimu,dan kau malah mengecewakan ku,sakit Lea,sakit,dan kau tidak berhubungan dengan orang lain tapi sahabat ku,"

"Mengapa?apa tidak ada pria lain yang lebih dari dia " jawab nya lagi

"Mas...maafkan aku,aku benar benar seperti orang yang mabok,aku melupakan segalanya," Zalea

"Aku sngat nyaman dengan perlakuan Riko,Dia selalu menyiapkan ku bekal untuk sarapan,memberikan ku vitamin," Zalea

"Benar benar gila kamu Zalea," Evans yang tidak habis fikir dengan jawaban istrinya itu

"Andai saja kita bertukar posisi,kamu sebagai suamiku dan aku istri mu,aku akan melakukan hak yang sama seperti Riko"

"Kau tidak pandai mengenali seseorang yang hanya penasaran dengan mu"

"Sudah aku ingin istirahat," jawab Evans lagi

"Aku tahu,kamu sedang emosi mas,aku akan memberi mu waktu sendiri,sampai jumpa besok pagi mas" Zalea

"Ya" jawab Evans singkat

1/10 untuk part ini?
sampai jumpa di part selanjutnya❤️

Your PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang