KEGILAAN PAK BOBBY SANG GURU BIOLOGI

7.6K 37 4
                                    


Kafetaria VVIP SMA Kusuma Negara pukul 10:05 WIB

Kafetaria VVIP SMA Kusuma Negara  pukul 10:05 WIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"YA. LU MAU MAIN TENIS NGGAK ?". tanya Rangga dengan teriakan sambil memegang raket tenis dan siap melakukan serving bola.

"ENGGAK. BADAN GUE MASIH LEMES BANGET NGGA.". jawabku juga dengan teriakan sambil berusaha memakan makanan kafetaria yang ku pesan berupa ayam bakar kecap yang menjadi favoritku namun entah kenapa hari ini rasanya menjadi sangat hambar.

"Lu kalo badan lu lemes dan perut lu masih sakit. Mendingan lu pulang aja ya.". saran Karan sambil menyeruput Strawberry milk shakenya.

"Gue di rumah kalo lagih sakit cuma tiduran doang ran. Kalau datang ke sekolah enak ketemu temen-temen yang aneh-aneh dan lucuk-lucuk.". tanggapku sambil menyeruput teh chamomile hangat untuk menghangatkan perutku.

"Dari ketujuh guru paling tampan di sekolah ini yang dijodohin ke lu siapa yang bakal lu pilih ya ?". tanya Hansel sambil memegang gitar.

"Mungkin Pak Bangkit, Pak Bobby, Pak Yusuke, Pak Eno, sama Pak Dali.". jawabku karena mereka memperlakukan aku dengan lebih baik saat aku menerima perjodohan ini dan mereka tidak lagi galak kepadaku sambil membayangkan mengaitkan rantai anjing pada ring collar yang terpasang pada kantong menyan mereka masing-masing dan menariknya sekuat tenaga hingga mereka semuanya menangis histeris mohon ampun.

"Kenapa nggak semuanya aja ya tanggung. Kasihan sama Pak Made and Pak Alex.". celetuk Geri sambil sibuk bermain dengan dronenya.

"Memangnya bisa paketan gituh yah Ger ?". tanyaku sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Bisa aja ya asalkan lu kuat aja ya diseruduk 7 guru ganteng sekaligus tiap hari.". jawab. Geri sambil tersenyum ke arahku.

"Minum obat kuat makanya lu ya biar kuat enak-enaknya.". celetuk Feri sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Apa sih Fer. Ngeres banget pikiran lu.". tanggapku sambil beranjak dari kursiku demi menjitak kepala Feri yang tengah melakukan pemanasan dan bersiap-siap melawan Rangga setelah Rangga berhasil mengalahkan Stefano dalam permainan tenis.

"Tapi kalau lu dihadapkan harus menikah dengan ketujuh-tujuhnya gimana ya. Mau nggak mau ya badan lu harus kuat ya. Stamina harus fit. Apalagi semuanya ganteng dan berotot ya pasti hypersex. Lu pasti digenjot tiap hari ya. Terus tiap bulan perut lu melendung kayak balon dan lu cuma bisa teriak "MAS AKU HAMIL. MAS AKU HAMIL.". supaya lebih perhatian.". ucap Stefano blak-blakan sehingga membuatku gemas ingin menjitak kepalanya namun ku tahan karena kondisi kesehatanku kurang baik akhir-akhir ini.

"Nggak gitu juga fan. Gue nggak mungkin bilang "MAS AKU HAMIL. MAS AKU HAMIL.". untuk lebih diperhatiin.". tanggapku sambil berusaha mencerna arti dan maksud bahasa isyarat tangan Stefano.

"Siapa yang hamil fan ? Apa kamu hamil ya ? Seharusnya kamu bilang Mas Bobby ya. Maaf kalau Mas Bobby kurang perhatian sama kamu ya.". tanya Pak Bobby yang secara tiba-tiba saja ada di hadapanku sambil mendengarkan suara perutku dan secara tiba-tiba juga mencium perutku yang dikiranya hamil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kegilaan Pak Bobby Sang Guru Biology Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang