Andreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic!
Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya.
Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
23.30, Jln. Jomblo Bahagia, Jakarta
Brrm! Brrm! Malam ini, Ketua Geng dari Xavier dan SZT mengadakan balap liar. Balap liar kali ini hadiahnya tidak main main, bayangkan saja hadiahnya uang 50 juta. SIAPA YANG TIDAK MAU HADIAH ITU?!
"Gue yang bakal menangin balap motor kali ini." ucap Vino, ketua SZT.
"Yakin? Anak buah lo gak pernah menang lawan tim gue, siapa tau aja lo kalah juga." Ejek Andreas, ketua Xavier.
"Anjing! Kita liat nanti." Setelah mengatakan itu, Vino memakai helm nya.
"Hati hati ndre, Vino orangnya licik. Lo harus bisa konsentrasi." Peringat Dio, wakil ketua Xavier.
"Santai" Andreas pun memakai helm nya.
"Oke, kalian siap?" Tanya Dani, anggota SZT.
Brrm! Brrm! Yang artinya Andreas dan Vino sudah siap.
"Kita mulai! 1.. 2... 3..."
Brrrrrmmmmm! Kedua motor itu melaju dengan kencang.
Di tengah perjalanan, Andreas di depan, dan Vino di belakang. Mereka saling menyalip satu sama lain.
"Anjir! Bisa kalah gue!" batin Vino.
Vino pun mencari ide agar dia bisa menang. Vino pun menge-gas motornya lebih kencang hingga ia berada di samping Andreas.
"ANJING! YANG SPORTIF BANGSAT!" Andreas kesal karena kaki Vino mendorong motornya.
Andreas pun menge-gas motornya agar dia jauh dari Vino.
Vino kesal karena motor Andreas tidak jatuh.
Vino pun mencoba terus menerus untuk mendorong motor Andreas dengan kaki nya. Perbuatan Vino itu membuat Andreas tidak konsentrasi.
Hingga..
"AWAS ANJING!" Andreas menyetir motornya ke samping karena dia hampir menabrak seorang gadis.
Vino yang melihat Andreas terjatuh pun tersenyum dan melaju kan motornya meninggalkan Andreas.
"AH BANGSAT!" Motor Andreas jatuh, dan menyebabkan banyak kelecetan dimotornya.
"Ah... Ssshhh..." Andreas kesakitan karena siku lengannya terluka.
Gadis yang di depannya hanya menunduk, dia takut dengan Andreas. Ingin lari, tapi dia merasa bersalah karena sudah membuat Andreas jatuh.
