1.5 KEJUTAN ULANG TAHUN

4 0 0
                                    

Spesial chapter tambahan
Bandung kota, tahun 1999.
"Rate 14 is good"
"Chapter one : Kejutan ulang tahun"

***

Matahari masih sibuk berkelahi dengan bintang dan bulan masih setia menerangi malam.

Sepeda ontel dengan lampu yang hampir padam itu menyapu jalanan yang sepi, suara burung hantu serta jangkrik menjadi teman di malam hari.

"Val yang bener aja, masa jam segini mau ke rumah alda sih" seorang remaja laki laki yang duduk di jok belakang mengangkat suara, namun ia tidak kunjung mendapat balasan dari seseorang yang sibuk mengayuh sepeda itu.

Nauval Azharka, remaja yang baru menginjak usia 17 tahun itu sibuk mengayuh sepedanya supaya cepat sampai di rumah temannya.

Dadang Dudung, remaja yang dari tadi sibuk mengoceh namun tidak mendapatkan balasan dari Nauval. Usianya lebih tua satu tahun dari Nauval tapi sifatnya lebih feminim dan seperti anak usia 5 tahun.

"Dadan mending kamu masuk dulu ke rumah Alda ya, aku mau ngunci sepeda ku dulu" Nauval melirik kedalam rumah yang gelap itu, ia menunggu seseorang memberikannya tanda untuk pergi.

Disaat yang bersamaan Dadang yang kerap kali di panggil Dadan itu mulai merasa ada yang tidak beres dengan rumah ini, ia merasa seperti di tatap oleh banyak orang. Ia melirik ke arah nauval namun sayang sekali Nauval malah sudah menghilang di sampingnya.

Panik bukan main, ia hampir saja menangis keras jika bukan karena teman temanya yang datang dari dalam rumah dan mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi tetap saja, ia masih akan menangis. Dadan itu sedikit sensitif jika ditinggalkan sendirian, jika tidak menangis maka ia pasti akan menyiksa dirinya sendiri.

"KALIAN JAHAT HUAAAA" tangisannya benar benar seperti anak perempuan yang tidak di belikan boneka Barbie oleh ibunya.

"Anjirlah budak batur mewek"

"Terus kumaha atuh? Apa jual wae ka bapa bapa di parapatan Kitu?"

"Atuda saria mah benget ciga bebegig sawah kitu ngarewaskeun batur, jadi na weh cerik"

"Ngaca maneh kehed"

"GES JEP ! itu si Dadan di upahan hela ****"

Hening.

Alda selaku orang ramah bintang lima dan tidak pernah mengucapkan kata buruk ke orang lain baru saja mengucapkan kata kata terlarang. Dadan yang tengah menangis pun menjeda tangisannya dan menatap Alda.

"ANJIR WA EUY TETEH ALDA DIAM DIAM MENGKANYUTKAN"

"HANYUT GOBLOG"

"GILO SIH BREKING NIWES IYEU MAH, MANTAP LAH"

"ALDA KAMU TEH GWENCANA? OPPA LEMINHO MENATAP DENGAN TATAPAN MENGGODA NICH"

"Kela Kela, si sopal mana? Biasana paling riw-"

"ALHAMDULILLAH YA ALLAH, NGGA SIA SIA OVAL NAEK POHON BUAT MIDIO. TERNYATA OVAL BISA DAPET MOMENT ALDA NGOMONG GITU"

"khihihihi"

"OVAL AJIG ITU DI TUKANG MANEH AYA KUNTI SETANNN"

Pukul 9 lebih 20 menit, para remaja yang awalnya hendak merayakan ulang tahun temannya malah melihat sesuatu di atas pohon.
Mereka tidak ganjil tapi kenapa malah ada setan ikut ngumpul? Masa mau ikut ngerayain ulang tahun Dadan sih?

14 murid SMA yang sibuk kocar kacir demi menjauhi setan malah membuat setan itu kebingungan sendiri.

"Padahal mau mam bolu juga..." Mbak kun merasa sedih karena tidak mendapatkan bolu yang sudah ia nantikan sendari pagi.

Kejutan yang telah di siapkan sejak jauh jauh hari kini tinggal bencana, karena adanya tamu tak di undang membuat mereka semua terpaksa terjaga semalaman.

"Bun, kenapa Kunti jelek?"

"Kalo cantik nanti di serbu om om, terus nanti bunda ga dapet bagian"

"Bagian apa?"

"Ga tidur bunda tinggalin"

Obrolan random antara Dadan dan bundanya menutup chapter ini.

***

Makasih kalian yang udah baca cerita ini.
Maaf juga ya soalnya masih banyak kekurangan di dalam cerita ini :((
Anw kayanya aku bakal Hiatus dulu deh:((
Aku akan kembali menyelam dalam kehidupan suram lagi ~ berjanda.
Mau siap siap buat daftar ke universitas hehe..
Doakan semoga bisa masuk yaaa~
LOPYU EN GUDBAY GENJRODTH QU~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Teater of SherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang