15.I hate you

600 50 1
                                    

Keesokan harinya

Pukul 09.00 KST.

Kondisi Haechan kembali membaik setelah dia beristirahat. Hari ini, anak itu sudah boleh pulang. Dia sendirian di kamarnya, teman-temannya belum datang karena mereka masih sekolah.

Ceklek!

Haechan menoleh pada pintu yang terbuka. Dia tersenyum saat mendapati kakak sepupunya yang masuk ke dalam kamar rawatnya dengan tersenyum tipis.

"Noona..."

Minju mendekati Haechan. "Sudah membaik, hmm?"

Haechan mengangguk. "Hari ini aku sudah boleh pulang."

Minju mengelus surai kecoklatan Haechan, entah kenapa akhir-akhir ini dia sangat suka mengelus rambut Haechan.

"Itu bagus. Artinya kau benar-benar sudah sembuh."

"Noona. Mark Hyung tidak datang untuk menjenguk ku?"

Minju terdiam. "Dia sedang sibuk-sibuknya di kantor. Jadi, maafkan jika dia tidak menjenguk mu."

"Noona..."

"Hmm?"

"Menurutmu, kenapa Mark Hyung tidak datang untuk menjenguk ku? Dia tidak menyayangi ku, ya?"

Minju menghela. "Dia bukannya tidak mau menjenguk mu, tapi dia akhir-akhir ini sangat sibuk di kantor. Mark menyayangi mu, Haechan~ah. Sangat menyayangi mu."

"Begitukah?"

Minju mengangguk. "Apa kau tidak tau? Jika di kamar Mark ada fotomu."

Dahi Haechan mengernyit. "Fotoku? Saat aku masih kecil atau sekarang?"

"Fotomu yang sekarang."

"Darimana Mark Hyung mendapatkannya? Aku tidak pernah memintanya untuk memfotoku..."

"Dia bilang, dia mengambil itu diam-diam. Saat rambut mu berwarna ungu."

Haechan terdiam untuk beberapa saat, tak lama senyumnya mengembang begitu saja. "Itu sudah lama sekali. Ahh, aku jadi ingin mewarnai rambut ku menjadi ungu lagi."

Minju tertawa kecil. "Kau sangat lucu saat berambut ungu. Mark juga menyukainya, dia bilang kau sangat menggemaskan dengan rambut ungu mu yang mirip seperti terong."

Haechan tertawa mendengarnya. Tak lama dia menghentikan tawanya. Dan menatap Minju dengan sendu.

"Hei, kenapa menatapku seperti itu?"

"Noona. Menurutmu, bagaimana tanggapan Mark Hyung saat aku pulang nanti? Aku sangat takut melihatnya. Noona tidak ingat, saat Mark Hyung menghajar ku habis-habisan dan mengurung ku di gudang? Aku takut, saat aku pulang nanti Mark Hyung kembali menghajar ku..."

"Haechan~ah... Jangan takut, ada aku yang akan melindungi mu nanti jika Mark berani menghajarmu lagi. Lagipula, Mark tidak sekejam itu untuk menghajarmu lagi, kau baru pulang dari rumah sakit. Sekejam-kejamnya Mark padamu, dia masih Hyung mu, dia masih punya hati nurani."

"Geundae... Aku tetap takut. Apakah tidak bisa, jika aku menginap di salah satu rumah temanku dulu?"

"Kau mau merepotkan mereka?"

Haechan terdiam. Minju tersenyum tipis. "Sudah kubilang, ada aku yang akan melindungi mu nanti. Jangan takut, Haechan. Mark tidak akan berani padaku. Kau mengerti, hmm?"

"Ne, Noona. Gomawo..."

"Apapun untukmu, adik ku."

'Aku berharap, yang mengatakan itu adalah Mark Hyung. Tapi, tidak apa. Aku juga menunggu kata-kata itu keluar dari mulut Minju Noona...'

Aku Sayang Hyung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang