2

3 0 0
                                    

Happy Reading🧡

"ABANG MAKANANNYA UDAH SIAP!". Teriak Zea dari arah dapur.

"Astaghfirullah dek, kamu pagi-pagi jangan teriak-teriak! Ntar tenggorokannya sakit". ujar Bagas mengingatkan.

"Hehe.. aman kok Bang".

"Widihhh si bocil. Peka banget gitu kalo Abangnya pagi-pagi laper banget" seru Agam menghampiri keduanya di dapur.

"Jelas dong, kan Zea tau Abang-Abang ku ini harus berangkat kerja. Jadi harus sarapan dulu, biar semangat kerjanya".

"Bagus Cil". ujar Agam mengacak rambut adiknya.

Zea terkekeh geli."Zea juga siapin makanan buat nanti siang kalian pas jam istirahat. Inget pesan Zea?".

"Kerja keras boleh, telat makan jangan!". Ujar Bagas dan Agam serempak.

"Abang pinter". Puji Zea, kemudian ketiganya terkekeh geli.

"Yaudah sekarang sarapan! Ntar kalian keburu telat". Ujar Zea

"Enak nih pasti". ujar Bagas.

*****

"Kita berangkat dulu, kamu baik-baik di rumah". pesan Agam.

"Pintunya di kunci, jangan nerima tamu cowok!". Ujar Bagas.

"Iya Abang, aman kok. Kalo perlu pintu sama jendelanya Zea rantai". balasnya bercanda membuat Agam dan Bagas menggeleng melihat tingkahnya.

"Yaudah sini Salim dulu". ujar Agam.

Zea menyalim kedua Abangnya, lalu Agam dan Bagas secara bergantian mengecup kening adiknya singkat.

"Ehh iya bang, Zea lupa".

"Kenapa?". Tanya Bagas.

"Nanti Zea mau joging di kompleks ini yah". ujarnya.

"Yaudah, tapi jangan jauh-jauh". pesan Agam

"Siap pak boss".

"Kita berangkat dulu". ujar Bagas

"Kalian hati-hati". pesan Zea kemudian kedua Abangnya berangkat kerja.

Saat akan kembali kedalam rumah, Zea sempat menoleh melihat Gina di halaman rumahnya, Zea tersenyum jahil kearah janda tersebut.

Zea kembali kedalam rumah untuk mengganti pakaiannya, berniat ingin melakukan aktivitas lari paginya di sekitaran kompleks. Zea keluar dengan mengenakan hoodie berwarna ungu dengan logo army.

Semalam Zea sudah janjian dengan seseorang untuk joging bersama. Saat ini Zea akan menghubunginya terlebih dulu.

"Halo kak, kakak dimana?". Tanya Zea pada seorang di seberang telfon.

"Iya Ze? Kakak baru otw, nanti ketemu di taman aja".

"Taman yang Deket kompleks rumah Abang aja yah? Soalnya Zea belum pernah pergi jauh-jauh".

"Iya nanti kamu ke taman deket situ aja".

"Yaudah Zea matiin dulu, ini mau otw".

"Iya"

*****

"Ini kamu minum dulu". ujar seorang gadis memberikan sebotol air, gadis  itu usianya lebih beberapa tahun di atas usia Zea.

Zea menerima air itu dengan senyum, membuka dan meneguknya. "Makasih yah Kak". ujarnya setelah minum.

Gadis itu tersenyum ke arah Zea, tampaknya dia sangat kelelahan. "Kamu pasti cape banget". ujarnya memperhatikan betapa banyaknya peluh yang membasahi wajah Zea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang