Namaku Andi. Ini adalah pengalaman pertamaku dalam melakukan hubungan gay sex, dimana cerita ini berawal ketika temanku yang namanya Joko, minta bantuanku memperbaiki komputernya yang rusak. Dia datang ke rumahku bersama seorang cowok yang wajahnya putih bersih dan matanya yang agak sipit hingga terlihat bahwa ia adalah warga keturunan tionghoa.
"Andi kenalkan ini Pak Alex, dia adalah pimpinan di tempat saya mengajar kursus komputer" ujar Joko memperkenalkan.
"Oh, Pak Alex" sapaku. Aku terkejut melihatnya yang begitu ganteng, yang merupakan cowok impianku selama ini.
"Silakan masuk Pak" ajakku.Setelah beberapa beberapa jam lamanya, akhirnya aku selesai memperbaiki komputer Joko. Sebelum pulang Pak Alex menawarkanu untuk mengajar di tempat kursusnya karena menurutnya aku mungkin bisa juga untuk mengajar sekaligus menjadi teknisi komputer. Sejak itu aku selalu terbayang wajah Pak Alex. Dalam hati aku bertanya mungkinkah Pak Alex dapat aku miliki?
Beberapa hari kemudian Joko menelepon saya mengatakan bahwa kalau mau, besok aku diminta Pak Alex datang untuk mengajar kursus komputer di tempatnya dan disuruh membuat sebuah contoh makalah untuk mengajar. Semalaman aku berusaha untuk membuat makalah tersebut sebaik mungkin agar makalahnya bagus.
Keesokkan harinya pukul 9.30 aku berangkat, jarak antara tempat kursus tersebut sebenarnya tidak begitu jauh dari rumahku, paling 5 menit sudah sampai. Sesampai di sana aku langsung masuk ke gedung tersebut. Ketika masuk aku langsung menemui Pak Alex yang sedang asyik membaca koran di kantor administrasi.
"Selamat pagi Pak" sapaku.
"Pagi, silakan duduk, gimana sudah kamu buat makalahnya?" tanya Pak Alex.
"Sudah Pak, ini" jawabku sambil saya menyerahkan makalah tersebut.
"Bagus, gimana kalau sore nanti kamu mulai mengajar, sudah siap belum?" tanya Pak Alex sambil membaca makalah tersebut.
"Jam berapa Pak?" tanyaku.
"Jam 4.30 sampai 8.00, gimana?"
"Oke, aku siap Pak"
"Oke, selamat bergabung, kalau gitu sore nanti kamu datang lagi ke sini" pintanya.Sebelum pulang aku berkenalan dengan para pengajar di sana, ternyata jumlah pengajar di sini ada 4 orang, satu cowok (yaitu teman saya Joko) dan tiga perempuan, terkadang Pak Alex juga ikut mengajar apabila ada seorang pengajar yang tidak bisa masuk.
Sekitar jam 4.00 sore aku sudah sampai di tempat kursus tersebut. Aku diminta Pak Alex menunggu karena muridnya yang akan diajari belum datang semuanya. Sambil duduk di kursi aku membaca makalah yang akan aku ajarkan. Tepat pukul 4.30 akhirnya semua murid sudah datang dan aku pun mulai mengajar. Awalnya aku agak grogi maklum ini merupakan pengalaman pertama kaliku mengajar komputer dan akhirnya semua itu dapat aku hilangkan.
Pukul 6.00 sore hari aku selesai mengajar. Semua murid akhirnya sudah pulang. Suasana saat itu cukup sepi hanya tinggal aku dan Pak Alex sedangkan para pengajar lainnya sudah pulang. Setelah mengajar aku duduk santai di ruang administrasi. Tiba-tiba Pak Alex duduk di dekatku sambil menawarkan makanan dia memegang pahaku sambil menggosoknya. Aku sangat terkejut, hal itu dilakukannya berulang kali. Aku diam saja ketika itu. Setelah beberapa saat sekitar jam 6.30 ada siswa yang datang untuk belajar. Akhirnya aku mulai mengajar lagi hingga jam 8.00 malam.
Ketika aku akan pulang Pak Alex menawarkan untuk mengantarku pulang ke rumah. Pertamanya aku menolak karena dia adalah pimpinanku, tapi akhirnya aku diantar Pak Alex pulang dengan mengendarai sepeda motor. Di perjalanan menuju rumah, Pak Alex kembali memegang pahaku sambil menggosoknya. Malam itu aku tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang telah dilakukan Pak Alex, aku bertanya dalam hati apakah mungkin Pak Alex juga seorang gay. Kalau ia memang seorang gay maka dia adalah merupakan cowok idamanku selama ini yang akan membuat impianku selama ini menjadi kenyataan. Aku lebih menyukai pria yang berumur 40 tahunan atau yang berwajah kebapakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
harapan yang jadi kenyataan
Lãng mạnbacaan hanya umtuk yang sudah cukupumur saja