"Kotak"
Keesokan harinya Wisnu memiliki anggota baru menikmati teh anta dan serabi oncom favorit Arkha dan Wisnu kini Rey bergabung dalam percakapan mereka, Wisnu menceritakan masa mudanya saat menjadi mandor tebu dan di sukai banyak perempuan.
"Termasuk Sopia Pak?" Sambung Widya mengantarkan Singkong rebus
"Hahaha.... haha...." gelak tawa ketiga pria melihat ekspresi Widya yg masih terbakar cemburu.
"Kha, gimana Ibu nggak marah, Kakek kamu istrinya 4, Bapak mu pergi jarang pulang, Ibu harus mengurusi kakak-kakak km" Jelas Ibu
"4 istri Bu ?" Tanya Rey terkejut ternyata cerita Arkha tidak bohong
"Sudah cobain singkong rebus ibu dulu, biasa rada asin" serga Wisnu mengalihkan pembicaraan.
"Kha, gue mau dong ziarah ke makam Kakek Djuni" Pinta Rey kepada Arkha
Wisnu langsung terbatuk-batuk, kenapa Rey ingin ziarah Djuni, Wisnu mencoba tidak menaruh curiga apapun.
"Antar saja Kha, sekalian kamu berkunjung ke Maneni" Jawab Wisnu
"Pak, sebenarnya malas ketemu Mbok Sermini dobil " kata Arkha mencoba menolak
"Jangan halangi Rey, mengirim doa untuk Kakek kamu, perkara dobilnya Mbok Sermini kamu bisa langsung pamit kalau nggak nyaman alasan saja Rey mau makan nasi jamblang lagi"
Jelas Wisnu mencoba mengusik apakah Rey malu saat di singgung nasi jamblang.
Tawa mereka pecah, Rey tidak bergeming sekalipun karena Rey merasa yg ia makan masih batas normal.
***
Arkha dan Rey menuju pusara Djuni sementara Wisnu menyambangi Katari menceritakan Arkha datang dengan temannya, Wisnu menyampaikan kecurigaannya tentang Rey, Katari berusaha mencari tahu siapa Rey tapi gagal karena Rey bukan nama sebenarnya."Nu, Rey bukan nama sebenarnya !!"
Katari yakin bahwa Rey bukan nama sebenarnya untuk mengelabuhi jati dirinya, Katari kembali mencoba mencari tahu tentang Rey melalui Arkha.
Katari melihat sosok mirip Rey ada di samping kanan Arkha sebagai penjaga, penolong dan pendamping Arkha berbeda dengan beberapa hari lalu saat Katari melihat Arkha sosok perempuan tetap ada dan penjaga ya kirim berada di belakang Arkha.
"Bagaimana Wa ?" Tanya Wisnu
"Mau kamu bagaimana ?" Tanya Katari lagi.
"Biarkan Arkha hidup jauh dari pengaruh Atmadjaya" Pinta Wisnu
"Kalau ini saatnya, kamu harus mulai bisa menerima, harusnya ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, Djuni yg membentengi ini semua" Jelas Katari
"Wa Djuni ?" Wisnu terkejut
Djuni ternyata memiliki hubungan cukup dekat dengan Nadiem melalui Djuni Nadiem memberikan kerbau, sapi sawah dan uang untuk menjamin kehidupan keluarga Menul karena Menul sudah mau mengorbankan dirinya untuk Nadiem.
"Arkha dan Rey sedang ziarah ke kuburan Djuni" Jelas Wisnu
"Ikuti apa yg mereka mau Nu, jangan cegah atau memberikan saran, Djuni akan memberikan petunjuk kepada mereka" jelas Katari
KAMU SEDANG MEMBACA
Memutus Kutuk
TerrorArkha tidak pernah menyangka sebelumnya kehidupannya berubah setelah Ayahnya meninggal bukan hanya secara keuangan tapi gangguan dari dunia lain semakin ia rasakan yg membuatnya sering kelelahan karena belum bisa mengendalikan dirinya dan makluk hal...