nineteenth scent ─ strawberries & cream

695 125 84
                                    

ㅡ flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ flashback on

yoshi menggeliat pelan di balik selimut tebalnya. dengan mata setengah terpejam, ia menangkap pemandangan berupa langit-langit hotel yang serta-merta menyadarkannya akan kejadian tidak menyenangkan tadi malam, yang membuatnya harus kembali menginap bersama sang sekretaris.

panggilan alam memaksa yoshi untuk bangkit dari ranjang empuk itu dan berjalan menuju kamar mandi.

namun, tangannya yang baru saja meraih kenop pintu otomatis terhenti. kedua netra yoshi kini terjaga sepenuhnya tatkala ia menangkap figur lain yang berada di dalam kamar mandi.

melalui celah kecil yang tercipta di sela pintu, yoshi dapat melihat dengan jelas sosok sang sekretaris yang tengah sibuk membasuh diri dengan tubuh polosnya.

terlampau asyik dengan kegiatannya, ditambah suara gemericik air yang mengalir dari shower, membuat mashiho bahkan tak menyadari bahwa keteledorannya yang lupa mengunci pintu berhasil memberikan jawaban atas semua kecurigaan yoshi selama ini.

ㅡ flashback off


"kamu ... bukan seorang wanita, 'kan?"

satu pertanyaan dari yoshi membuat tubuh mashiho terasa kaku, bahkan hanya untuk sekadar meneguk saliva guna membasahi tenggorokannya yang mendadak terasa begitu kering.

apa ini?

apakah ini hanya asumsi yoshi lagi seperti di hotel waktu itu ataukahㅡ

"saya tahu kamu bukan wanita," ulang yoshi dengan nada yakin.

pemuda kanemoto itu kembali melangkah maju, mempersempit jaraknya dengan mashiho.

sial. mashiho benar-benar terpojok sekarang.

"kenapa tidak menjawab?"

nggak, nggak. tenang, mashiho. bersikaplah seperti biasa. lo cuma perlu menyangkalnya!

"a-apa maksud bapak? tentu saja saya ini wanita!"

yoshi tersenyum remeh mendengar jawaban mashiho yang terlihat yakin, tetapi seolah dipaksakan.

sekali lagi, pemuda kanemoto itu berjalan mendekat, sedangkan si mungil hanya bisa diam mematung di tempat ia berdiri sebab sudah benar-benar tak ada celah baginya untuk melarikan diri saat ini.

"lalu, bagaimana kamu akan menjelaskan hal ini?"

tubuh mashiho sontak menegang tatkala yoshiㅡdengan lancangnyaㅡmenggerakkan lututnya untuk menekan gundukan kecil yang berada di bagian selatan si mungil.

kalau saja mashiho tak sedang berada dalam kondisi terjepit sekarang, sudah dipastikan ia akan menuntut pemuda itu atas pelecehan seksual!

dan untung saja, desahan laknat belum sempat meluncur keluar dari mulut mashiho atau ia tak tahu harus menaruh mukanya di mana lagi.

perfume; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang