- 방과 후 전쟁활동 -
Sebuah tamparan menggema ke seluruh penjuru rumah. Cha Soyeon masih berusia tujuh tahun saat kedua orang tuanya memutuskan berpisah.
Malam itu pertengkaran hebat terjadi di kediaman keluarga Cha. Amarah Cha Seungho meluap saat tahu perselingkuhan sang istri.
Bibirnya kelu, dia menangis sesegukan. Cha Soyeon kecil bergetar hebat saat menyaksikan sang ayah menampar ibunya.
Mereka bahkan tidak peduli dengannya saat itu.
"Aku tidak tahan lagi denganmu. Aku muak dengan drama keluarga bahagia ini!" Juhee berteriak.
Seungho tertawa mengejek, "Benar. Hanya kamu yang berpura-pura disini. Waeyo? Karena orang itu, kan? Katakan, sejak kapan kalian berhubungan kembali, ha?"
Juhee tidak menjawab, "Mari kita bercerai!"
Seungho menatap marah, dia ingin melayangkan tamparan lagi namun tidak jadi. Pria itu mengusap wajahnya kasar.
Tak menunggu jawaban Seungho, Juhee pergi membereskan barang-barangnya kemudian bergegas pergi.
Saat itulah dia baru melihat Soyeon. Juhee berlutut di hadapan gadis kecil itu, menyatukan kedua tangan Soyeon untuk dia genggam.
"Soyeon-ah, tolong jangan terlalu membenci Eomma," ucapnya mengusap punggung tangan Soyeon.
Soyeon menangis, "Eomma mau kemana? Aku ingin ikut Eomma. Jangan pergi!"
Juhee menggeleng, "Kamu harus tinggal disini untuk menjaga Appa. Eomma sudah tidak tahan lagi. Seumur hidup adalah waktu yang panjang."
"Tidak! Aku ingin pergi bersama Eomma!" Soyeon kecil histeris, dia menggeleng keras.
Juhee mendekap sang putri dengan erat, "Mianhae Soyeon. Suatu saat kamu akan mengerti kenapa Eomma pergi."
Juhee melepas pelukannya. Soyeon menggenggam jemari Juhee erat, tidak ingin sang ibu pergi.
"Eomma jangan pergi!" teriak Soyeon.
"Eomma?" di ujung pintu, terlihat seorang gadis yang lebih muda dari Soyeon.
Soyeon tertegun, siapa anak yang memanggil ibunya dengan panggilan ibu juga.
Tanpa Soyeon sadari, genggaman pada jemari ibunya lepas. Juhee mengusap surai legam Soyeon lalu berjalan menghampiri anak di ambang pintu.
Kim Yeonso, dia mengingat jelas nama anak itu yang sekarang berdiri di samping Juhee.
"Bagaimana kabarmu?" wanita itu masih terlihat cantik dan segar meski hampir menginjak kepala 4.
Cha Soyeon merotasikan bola matanya. Dia berjalan melewati Juhee dan Yeonso.
"Bukankah sudah cukup melihatku? Tolong pergilah, aku lelah dan ingin istirahat," kasar Soyeon.
"Eonnie! Tidak bisakah kamu bersikap sopan? Eomma bertanya padamu. Dia sudah jauh-jauh datang kesini hanya untuk melihatmu."