Setelah dari rumah sakit, akhirnya jaemin sepakat akan membiarkan yuna berada di rumah ryujin untuk memberitahu orangtua ryujin mengenai kehamilan ryujin. Dan dia juga sepakat akan menemani sahabatnya ini untuk mengatakan semuanya pada orangtua mereka berdua.
Hingga sampailah di depan rumah minca(Changmin& Jessica), akhirnya yuna dan ryujin keluar diikuti oleh dua pria. tentu saja. Apa lagi jaemin yang notabenenya tidak bisa berjauhan dari yuna setelah malam panjang mereka tadi malam. Bahkan dia melihat yuna yang kesulitan berjalan saja ikut merasakan sakitnya.
"Nana? Una menemani ryujin dulu ya? Nanti una bakalan menghubungi Nana." Ucap yuna sembari mengelus kepala suaminya itu walaupun dengan sedikit berjinjit.
"Baiklah. Peluk dulu." Ucap jaemin sembari merentangkan tangannya layaknya seorang anak kecil.
"Hmm." Ucap yuna lalu memeluk jaemin sebentar begitu pula dengan ryujin lalu yuna dan ryujin masuk kedalam mansion keluarganya itu setelah melambai pada kedua pria tersebut.
Sesampainya didalam mansion itu, ternyata minca sedang menonton televisi sembari meminum tea dan melihat kedatangan anak semata wayangnya dan anak dari sahabatnya itu.
"Kalian dari mana?" Ucap Changmin datar.
"Maaf ayah. Kami kemarin menginap di hotel dekat pantai karena ada acara disana." Ucap ryujin menunduk.
"Sudahlah sayang, kau kenapa membuat takut saja. Duduk. Yuna, kau juga duduk sayang." Ucap Jessica tersenyum lalu mereka berduapun duduk.
"Bunda dan ayah apa kabar?" Ucap yuna.
"Baik." Ucap Changmin.
"Kamu juga bagaimana dengan jaemin? Apa sudah ada tanda-tanda kalau akan ada penambahan keluarga baru?" Ucap Jessica tersenyum.
"Belum mami." Ucap yuna dengan wajah yang sedikit merona.
"Aaaa, tunggu sebentar kalau begitu. Bunda akan mengambilkan hadiah untuk yuna dan jaemin." Ucap Jessica lalu diapun pergi kedalam kamarnya.
"Ayah?" Ucap ryujin sembari menunduk.
"Kenapa? Kamu mau ngomong apa? Kenapa menunduk begitu?" Ucap Changmin dengan tatapan sangat tajam seperti bisa untuk menelanjangi siapapun orang.
Yuna sadar kalau ryujin pasti sangat takut, lalu diapun menggenggam tangan ryujin untuk memberikan kekuatan. Dan memberitahu pada ryujin kalau dia tidak sendirian. Ada dia disini.
"Ada apa ryujin?" Tanya Changmin kembali.
"Hei. Suasana seperti apa ini? Yuna, ini hadiah dari bunda jess dan ayah chan. Ada juga untuk jaemin. Kalau kalian udah punya calon anak mah, pasti bunda akan kasih lebih." Ucap Jessica memberikan hadiah itu pada Yuna.
"Makasih bunda." Ucap yuna menerima hadiah itu.
"Bunda?" Ucap ryujin menunduk.
"Ada apa? Kau ingin juga? Mami sudah menyiapkannya." Ucap Jessica.
"Bunda, ayah. Ryujin sebenarnya--"
"Apa Ryujin!" Ucap Changmin sedikit dengan suara meninggi.
"Ryujin minta maaf pada mami dan papi. Sebenarnya ryujin hamil." Ucap ryujin dengan pelan tapi dapat didengar oleh minca. Bahkan yuna merasakan tangan ryujin yang meremas kuat tangannya.
"Apa?! Hamil?!" Teriak Changmin kaget.
"Kau sedang tidak bercanda bukan ryujin" Ucap Jessica tak percaya atas perkataan anak semata wayangnya itu.
"Anak siapa itu?!" Ucap Changmin sangat marah.
"Je...No." cicit ryujin.
"Papi akan menghajar jeno itu." Ucap Changmin berdiri hendak pergi tapi ryujin telah bersimpuh sembari memegang kaki Changmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Besitzer meines Herzens
FanfictionDari cerita yang sama oleh akun @NRJ_najun1323 dan telah mendapatkan izin dari author tersebut Apa yang akan terjadi disaat yuna telah menggantikan posisi sang kakak untuk menikah lalu setelah berjalannya waktu, kakaknya kembali dan meminta posisiny...