Sapu Tangan Gus Rayhan

6 2 0
                                    

Semenjak kedatangan papanya kemarin, reyna bukan semakin ceria namun menjadi semakin pendiam. Ia merasa kemarin bukanlah sebuah pertemuan, melainkan sebuah perpisahan, karna setelah ini entah berapa lama lagi ia dapat bertemu kembali dengan papanya.
Sudah banyak hal yang membuat reyna lelah dan meneteskan air mata, namun semua itu terus reyna lewati walau dengan hati yang hancur dan pilu. Reyna sendiri bingung harus bagaimana lagi ia dapat mengobati hati yang sudah benar-benar terluka itu.
Bagaimana juga setetes air tak akan mampu mengembalikan tumbuhan yang sudah terlanjur layu. jika tak mampu memberikan pupuk maka biarkanlah ia menjadi layu, dan jika tak mampu menyiraminya maka biarkanlah ia mati dengan kekeringan, karna bukan setetes air yang dapat menghidupkan tumbuhan yang sudah terlanjur layu itu.

*******************

Besok adalah hari yang memusingkan bagi reyna, karna banyaknya tugas yang menumpuk dan tentunya harus segera ia selesaikan.

"Rey"sarah.

"hem"reyna.

"dinner yuk rey"sarah.

"gak bisa, lagi banyak tugas"ucap reyna sambil mengacak-ngacak isi tasnya.

"Kan bisa______"sarah

"tunggu, ini coklat dan bingkisan dari kamu sar??"reyna.

"enggak, akukan dah ngasih kado ke kamu rey"sarah.

"iya juga, terus ini dari siapa?"reyna.

"aku tau itu pasti dari kak reno, dia tadikan sengaja ngambil tas kamu, cie......Reyna"sarah.

"hem...Aku gak suka caranya"reyna.

Mengingat kak reno, reyna jadi ingat kejadian memalukan itu, karna kejadian itu juga mungkin dirinya dan gus han sedang menjadi gosib hangat sekarang.

"benar nih gak mau dinner?"sarah.

"ya..."reyna

"it's oke"sarah

Akhirnya sarah pergi meninggalkan reyna, yang tentu masih sibuk dengan setumpuk tugasnya, membuat ia tak ingin beranjak sedikit pun dari meja belajar.
Namun ditengah kepusingannya tiba-tiba ia mengingat satu hal, "sapu tangan itu aku taru dimana ya"batin reyna.
reyna kembali mengacak-ngacak isi tasnya namun hasilnya nihil, akhirnya ia memutuskan mencari disragam sekolahnya.

"ternyata disini"reyna.

Entah apa yang difikirkan reyna, bukannya ia melanjutkan belajar, ia malah melamun sambil terus melihat kearah sapu tangan yang kini ada ditangannya. Ia hendak membuka lipatan sapu tangan itu dengan perlahan, dan begitu terkejutnya ia saat melihat tulisan sapu tangan itu.

HAPPY BIRTHDAY
Ke-17
Reyna Zifora Elbert

By_han syarif

Ternyata gus han sudah banyak mengetahui tentang reyna, namun sejauh ini reyna tidak merasa heran, karna apa pun bisa ia lakukan ditempat ini, mengingat dia adalah anak pemilik pondok sekaligus sekolah ini.
Tapi ia masih merasa aneh saja dengan tingkah laku gus han, yang selalu menjadi penolong bagi reyna di situasi darurat sekali pun, namun reyna tak mau ambil pusing tentang putra ke 5 kyai syarif itu, ia hanya beranggapan gus han tidak jauh berbeda dengan yang lain, yang hanya ingin bermain-main saja dengannya.
Reyna kembali memandang sapu tangan yang ia pegang sedari tadi, bahkan tanpa ia sadari segaris senyuman berhasil terukir di wajah cantiknya, entah apa yang membuatnya sampai seperti itu, yang jelas gus han telah berhasil membuat cewek patung dengan seribu kecuekannya itu meleleh.

By_shenna


Cinta terhalang nasib dan nasabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang