K A I - Childhood Friend

4 5 0
                                    

MHIBH♡


Ohiya, aku blm ngabarin ya knp skrg jrg update. Karena... Aku mau nikah😄

Omong".. 1000+ kata!!!! Special buat para kapal si bule.

☆☆☆


2007. Chinatown. Jakarta.

"Hai. Main sama aku, yuk!" gadis kecil umur 7 tahun itu menepuk bahu anak laki-laki yang asik duduk dengan eskrim ditangannya.

Bukan menjawab malah terus makan eskrim. Sampai buat gadis itu kesal karena sudah diabaikan.

"Kamu itu, bisu ya?"

"Who's you?" kata anak laki-laki itu menatap gadis kecil didepannya.

"Aku gak paham kamu ngomong apa!"

Si laki-laki sudah mengendikan bahunya acuh dan kembali makan eskrim yang mulai mencair ditangannya.

"Yaya."

Mendengar sang Ibu memanggil. Gadis yang kerap dipanggil 'Yaya' itu menatap laki-laki wajah asing itu dengan sebal. "Kalau kita ketemu lagi, aku tendang kamu!"

Anak laki-laki itu mengerutkan dahinya. Bahkan, mereka tidak saling kenal. Tapi dengan beraninya dia mengancam.

Selepas itu, gadis kecil tadi pergi tinggalkan Kai dengan wajahnya yang terkejut.



☆☆☆




Depan halaman rumah, Yaya.

Tuk!

Satu batu kecil terkena kepala anak laki-laki yang tengah berjalan di depan rumah Yaya dengan sekantong eskrim.

Dia menoleh kearah lemparan batu itu berasal. Di sana ada seorang gadis satu kunciran tambah jepitan karakter kodok kesukaannya yang mengintip dari atas tembok pagar rumahnya.

Yaya menyeringai. Lantas turun menghampiri anak laki-laki yang masih berdiam. "Ketemu lagi, udah siap di tendang?"

"Sorry.. I don't understand, can you speak English?"

Gadis itu mengeluarkan nafasnya kasar dan berkacak pinggang. "Beneran minta di tendang, ya?" kesalnya.

Anak laki-laki itu pergi saja mengabaikan Yaya. Ini sudah kedua kalinya ia bertingkah bodo amat pada gadis itu.

Tak mau mangsanya lepas, Yaya menarik kerah belakang bajunya sedikit menyeret kembali ketempat.

"Jangan kabur!" secara nyata Yaya menendang anak itu bagian bokongnya dua kali. "Itu karena kamu gak mau kenalan sama aku, dan cuekin aku!"

"OH MY GOD! IT HURTS. Are you crazy?"

"Yes!"

Anak itu melotot. "Dia paham?" batinnya.

Bohong nyatanya sama sekali Yaya tidak paham apa yang dia katakan, cuman guru bahasa Inggris disekolahnya hanya baru mengajarkan kosa kata 'Yes' 'No' untuk menjawab pertanyaan.

Polosnya Yaya mengatakan 'Yes.', dan hanya kata itu yang terlintas di benaknya.

Lelah meladeni Yaya yang stres menurutnya. Ia pun memberikan sekantong eskrim yang baru dia beli tadi pada gadis berjepit kodok itu.

[1] MHIBH - END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang