SMA Anomarsa terlihat cukup sibuk saat ini. Apalagi di kelas XI IPS 3, kita bisa mendengar betapa ributnya kelas tersebut. Jadwal belajar mereka pada jam pelajaran pertama hari ini adalah bahasa Indonesia. bahasa Insonesia adalah mata pelajaran yang cukup dibenci oleh kelas tersebut, apalagi Cassandra.
"Duhh malas banget kalau bu Sri yang masuk, kita dikasih tugas powerpoint mulu gaada habis - habisnya." kata Cassandra sambil mengusap wajahnya kasar.
"Sabar, San. nanti kalau kelas 12 kita ga ketemu guru ini lagi kok." ucap Sionna mengelus punggung Cassandra agar temannya tersebut merasa sedikit tenang dan tidak terus marah.
Cassandra sangat berterima kasih memiliki teman seperti Sionna yang selalu mengerti dirinya. Sionna menawarkan minyak kayu putih kepada Cassandra agar gadis tersebut tidak merasa pusing lagi.
Cassandra mengambil minyak kayu putih itu dan menggosoknya di kedua pelipisnya sambil dipijit sedikit. Perlahan kepala Casaandra pun merasa sedikit lebih baik lalu ia akhirnya kembali mengerjakan powerpoint nya yang belum sempat ia selesaikan dirumah.
"San, gimana powerpoint nya?" tanya seorang gadis cantik yang sedang mengenakan pakaian seragam sekolah berwarna putih dan memakai kardigan oversize berwarna abu muda. Gadis tersebut menghampiri Cassandra dan mengusap punggung Cassandra dengan lembut.
"Sabar ya, San. moga aja kita satu kelompok nanti." kata Haruna, gadis tercantik dan terpopuler di SMA Anomarsa.
Cassandra menjadi tersenyum saat Haruna berusaha menenangkan dirinya. Cassandra kembali berfokus pada laptop nya dan mengerjakan powerpoint itu dengan segera sebelum jam pelajaran dimulai.
Setelah menyelesaikan powerpoint itu, Cassandra pun menaruh kedua tangannya di meja lalu menenggelamkan wajahnya dibalik kedua tangannya tersebut. Walaupun kelasnya begitu berisik, namun yang perlukan sekarang adalah istirahat.
Sebuah ponsel yang bergetar didekatnya membuat dirinya ingin melempar ponsel tersebut. Saat ia melihat nama kontak yang terlihat pada layar ponselnya, ia berdecak kesal lalu mengangkat telpon tersebut.
"Sandra, lu lagi di kelas kan? "
"Iya emang napa?"
"Ke kantin ege, laper gue."
"Gila lo, udah mau masuk anjir. 5 menit lagi."
"Kalo gitu gue minta duit buat ke kantin dong, "
"Lo aja yang ke kelas gue, gue ngantuk malas keluar."
"Yaudah gue aja yang kesana, tunggu ya manis. "
"Apaan sih gajelas banget." ucap Cassandra memutar bola matanya malas lalu menaruh kepalanya diatas meja.
"Abis nelpon sama siapa, San?" tanya Haruna yang tadinya melihat Cassandra sedang telponan dengan seseorang.
"Itu biasalah, crush lu," jawab Cassandra enteng.
"Crush gue? siapa sih, San?"
"Siapa lagi kalau bukan Gerald."
Tiba - tiba saja wajah Haruna menjadi merah seperti buah apel. Haruna benar - benar salah tingkah saat nama Gerald disebut. Sedangkan Cassandra yang sebagai sepupu dari Gerald tersebut hanya menghela nafas bosan lalu duduk menunggu anak tersebut datang ke kelasnya.
"SANDRA SAYANGG!!"
"Berisik anjing, jijik gue dipanggil sayang ama lo. ntar crush lo marah tuh." ucap Cassandra memutar bola matanya malas.
"Eh suara lo jangan keras keras dong.. nanti dia dengar gimana ege."
"Dia udah tau kok, lo nya aja kagak tembak dia. nih duitnya belanja sono jan ganggu gue." kata Cassandra memberikan Gerald beberapa lembar uang merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 APRIL
Teen FictionBerawal dari Arthur yang jatuh cinta kepada adik temannya, Cassandra. Hingga mereka menjadi pasangan yang tak terpisahkan. "Aku janji sama Tuhan buat jagain kamu, saat ini dan selamanya."