part 41 terus bekerja

2.2K 164 9
                                    

Jam 4 pagi luna tiba di rumah kontrakannya, setelah menempuh perjalanan jauh dengan menaiki taxi, dan membayar dengan cukup mahal.

Luna langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, bekas rasa sakit tamparan itu masih terasa.

Tidak terasa mereka berdua sudah menjalani hun LDR cukup lama, rasanya Luna sudah tidak lagi mengenali keysa, air mata menetes tanpa dia sadari.

Luna segera mandi, kemudian bergegas tidur. Suhu ruangan terasa dingin padahal dia tidak menyalakan AC.

###

Saat cahaya matahari sudah terbit, saat itu luna sadar bahwa sepertinya dia sakit. Dia merasa dingin menggigil dan keringan dingin membasahi kening.

Lantas luna bangun, pergi ke sebuah apotik yang ada di dekat rumah sakit dimana dia magang.

"Berikan aku paracetamol, dan vitamin" kepada apoteker.

Luna segera mendapatkan obatnya dan membayar di kasir. Dia sudah ber istirahat cukup lama, makan dan juga minum yang cukup.

Namun suhu tubuhnya semakin panas, luna mendapati suhutubuhnya terus naik hingga 40°c.

Jika dilihat, ini sudah jam untuk luna ke RS, dia bertugas jaga malam hingga pagi. Luna mengambil jaket tebal, menahan angin di jalan yang cukup kencang karena langit sedang mendung.

Beruntung hari ini tidak ada pasien darurat datang, terlebih hujan sudah turun, suasana sedikit sepi tidak banyak dokter yang berjaga di malam hari, pengunjung juga sudah sepi.

Luna duduk, tangannya meraba kursi, tenggorokan terasa sangat haus. kepalanya yang terasa pusing, tangan dan kakinya terasa kaku.

Semakin lama, keringat dingin semakin bercucuran, dia menunduk sambil memegangi perutnya yang sakit, kulitnya terlihat sangat pucat.

"Luna" seseorang menepuk bahunya, tapi dua tidak punya tenaga untuk menengadahkan wajah melihat orang itu, nafasnya terasa berat pendek dan cepat.

"Luna..." orang menengadahkan dagu luna, dia melihat dr Nita yang sedang menempelkan telapak tangan di keningnya.

Luna berusaha berdiri, namun tidak sanggup, Dr Nita segera menangkap tubuh luna yang hampir saja jatuh, dia membawa luna ke sebuah ruangan husus tertutup bagi para dokter yang memiliki masalah kesehatan.

Dr nita mendapati suhu tubuh luna mencapai 41°C, sudah bisa diprediksi bahwa luna mengalami hiperperiksia.

Dia segera melepas sepatu dan kaos kaki, kemudian melepas pakaian luar putih luna, kemudian satu persatu melepas kancing kemeja tebal yang digunakan luna.

Saat itu tangan luna segera menahan kemejanya.

"Ini bukan waktunya untuk memperdulikan hal ini" ucap dr Nita yang langsung melepas pakaian luna yang tebal, dan menggantinya dengan pakaian tipis agar suhu panas tubuh Luna bisa keluar dari kulit.

Dr nita segera memasangkan infus yang sudah didinginkan. Selanjutnya melakukan kompres dingin mulai dari kepala, leher dan bagian lain dengan lembut.

Luna akhirnya tertidur cukup lama, baru terbangun siang hari.

Saat membuka mata, luna segera melihat jam tangannya. Dia kaget segera bangun dari tempat tidur.

"Mau kemana" suara Dr nita menghentikan luna. Dia datang dengan sebuah makanan dari dapur rumah sakit.

"Aku sudah tidur terlalu lama"

Dr nita mengecek suhu tubuh luna yang sudah normal "setelah ini kamu pulang"

"Jam jagaku masih ada"

"Aku akan menjadwalkan ulang, tapi sebelum itu kamu harus makan"

Luna tidak menolak, dia memang butuh asupan nutrisi. Dia berniat mengambil makanan yang dipegang Dr nita.

"Aku akan menyuapimu"

"Aku bisa sendiri"

"Setelah merepotkanku semalaman, kamu bahkan tidak mau mendengarkanku?"

"Maaf"

Dr nita tersenyum, dia segera mengambil sendok dan menyuapi Luna. Rasanya aneh disuapi saat usia sudah dewasa.

"Banyak yang ingin aku tanyakan, banyak yang membuatku penasaran" ucap Dr nita.

"Tantang"

"Tentangmu"

"Tanyakan"

"Nanti, kamu harus membayar biaya perawatan semalam dengan makan malam" selalu mengambil kesempatan di setiap waktu.

"Sudah cukup" merasa kenyang.

Dr nita memberikan air, dan mengambil tisu untuk mengelap bibir luna.

Tiba-tiba seorang wanita datang, menepis tangan Dr Nita.

"Aku.. yang akan merawatnya"

Keysa datang, setelah menyelesaikan jadwal kuliah dia segera pergi menyusul luna.

Dr nita tersenyum "apa yang dilakukan gadis kecil disini"

"Aku sudah dewasa" menatap tajam.

"Baiklah, jangan tersinggung" tetap tersenyum dan itu sungguh membuat keysa semakin kesal.

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang