Bersenang-senang
Baoqi bergerak gelisah saat melihat Qin Xu mengaduk buburnya. Dia terlihat tidak sabar dan terus berteriak dari dalam kereta bayinya.
"Baoqi sangat lapar?" Wang Jing'an keluar dari bilik kamar mandi sambil menggosok handuk ke rambut panjangnya.
"Yayaya... akhhh...." Baoqi terus berteriak dan tidak menghiraukan Wang Jing'an yang berusaha mengalihkan perhatiannya.
"Baiklah-baiklah, Baoqi sangat lapar ternyata!" Qin Xu mengambil bubur dan meniupnya karena masih panas.
"Ah... mamam..." mata Baoqi berbinar melihat bubur di sendok makannya.
"Hah, Baoqi bicara apa barusan?" Wang Jing'an melepas handuknya dan duduk menggoda Baoqi. "Ayo ulangi lagi, mamam!"
Qin Xu juga kaget, "Baoqi ayo buka mulut. Aa...."
Baoqi dengan pintar membuka mulut dan makan bubur halus di dalam sendok. "Ma.. ma... mam..."
Dia mendengus tidak sabar saat melihat Qin Xu mengaduk bubur. "Baba mamam..." sebutnya lagi.
Qin Xu spontan melepas mangkuk bubur dan berteriak histeris karena senang. "Baoqi, anak pintar. Katakan lagi, daddy ingin mendengarnya sayang." Qin Xu mengeluarkan air mata karena terharu.
Wang Jing'an juga ikut senang karenanya. "Putraku adalah yang terbaik" katanya dengan bangga.
Baoqi tidak puas dan meronta-ronta untuk makan. Qin Xu dan Wang Jing'an tersadar, mereka saling tersenyum satu sama lain.
Wang Jing'an meninggalkan Qin Xu dan Baoqi di dalam kamar. Dia pergi ke kamar lain. Pertama adalah kamar Lin Zhige dan Wang Long. Kedua anak itu sudah bangun. Kamar mereka rapi dan sang empu berada di halaman berlatih pagi. Wang Jing'an mengangguk puas.
Kamar kedua adalah kamar Wang Xiao Yu, dia terdiam setelah mendengar suara seorang anak kecil melantunkan puisi.
Sangat rajin!
Selanjutnya adalah kamar Wang Yuen dan Wang Feng. Wang Jing'an tertegun sejenak melihat bahwa pintu kamar masih tertutup rapi. Sepertinya sangat penghuni belum bangun.
Dia membuka pintu dengan pelan. Satu ranjan dengan beruang coklat tertunduk sudah rapi dengan selimut terlipat di atas batal.
Sangat baik! pikir Wang Jing'an.
Di sisi lain, itu adalah ruang bencana. Kaos kaki berada di ujung ranjang. Selimut berantakan dan bantal berada di lantai tapi penghuninya sudah tidak ada. Pemandangan yang Yin dan Yang.
Wang Jing'an keluar dan memanggil pelayan. "Dimana Erbao dan Sanbao?"
"Menjawab tuan, tuan muda ketiga ada di dapur membantu koki memasak. Tapi tuan muda kedua, pelayan pribadinya mengatakan dia pergi keluar pagi ini. Pelayannya berpesan bahwa tuan muda kedua tidak pulang sebelum makan siang."
"Oh, kamu bisa pergi."
Wang Jing'an masuk ke kamarnya dan mengatakan tentang anak-anak.
"Erbao adalah anak yang energik." Qin Xu menghela nafas.
Wang Jing'an memegang pundak Qin Xu dan mengusapnya dengan pelan. "Jangan khawatir, Wang Qiu adalah boneka kungfu. Dia tidak jauh berbeda dengan Wang Yi dan lainnya. Selain itu jika ada bahaya, Wang Qiu akan mengirim sinyal kepadaku dan boneka yang lainnya."
Semarak kota Long Yuan tidak seramai ibukota kekaisaran tapi jalan komersialnya juga tidak jauh berbeda. Ada berbagai jajanan di berbagai sudut jalan. Yang paling identik adalah sate. Aroma makanan mengugah selera membuat perut Wang Yuen keroncongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...