24.

2.9K 252 12
                                    

Yang belum follow, jangan lupa follow ya bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang belum follow, jangan lupa follow ya bestie. Atau kalo ada yg mau berteman di Ig boleh. Ig:acha.nuralbi
.
.
.


Musa memukul stir mobilnya spontan, menyadari akan kemungkinan buruk yang akan terjadi jika meninggalkan Sephia sendirian di jalanan tadi. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali berharap gadis itu masih disana menunggunya, "apa yang udah gue lakuin!"

Ban mobil itu berhenti berputar di tempat Musa meninggalkan Sephia, namun ia sama sekali tidak menemukan kekasihnya. Panggilannya pun tak dijawab, dan saat ia tiba di rumahnya, Sephia tidak ada disana juga.

Sudah ada sekiranya dua puluh panggilan tak dijawab oleh Sephia, hatinya semakin gusar menunggu di depan rumahnya. Hingga disaat sebuah ojek online tiba sambil membonceng Sephia yang terlihat di perban jari dan dahinya, tubuhnya terlihat ringkih dan layu. Setelah ia membayar ojek tersebut, Musa dengan sigap menggandeng tangan Sephia. Tapi gadis itu menepisnya tanpa suara, hanya meneruskan jalannya untuk kembali pulang.

"Sayang, kamu gak apa-apa kan? tadi aku balik lagi kesana tapi kamu nya gak ada." Musa masih mencoba untuk menggenggam tangan mungil itu, namun berkali-kali juga menepisnya.

"Pergi!" hanya satu kata itu yang terdengar dari Sephia dengan tatapan kecewa.

"Sephia, aku minta maaf. Aku kayak gitu karena aku cemburu, aku hilang kendali."

"Aku capek."

"Aku tahu kamu capek, mangkanya mulai besok gak usah lagi ikutan eskul theater bodoh itu. Lagian kita kan udah kelas tiga, lebih baik fokus belajar."

"Pergi gue bilang! gue takut liat Lo!" tangan Sephia tampak gemetar memegangi jarinya yang diperban.

"Sephia, aku minta maaf. Aku minta maaf."

"Aku harus gimana? apa kamu mau pukul aku juga? biar kita impas? supaya kamu maafin aku?"

"Aku gak Setega itu, aku bukan kamu." Tetesan air mata Sephia mulai terjatuh tanpa ringisan kali ini.

"Ya kalau gitu jangan buat aku cemburu, Sephia. Jangan buat aku marah."

"Kamu itu cemburu buta Musa Mahesa! eskul aku emang mengharuskan banyak temen cowok dan berakting. Kalo kamu gak suka dan gak bisa Nerima aku, yaudah kita putus!"

Deg! Jantung Musa rasanya meramu setiap nafas, berhenti sepersekian detik dalam hitungan kedipan mata. Matanya juga mulai berair, namun tidak menunjukan ekspresi kesedihan.

"Apa kamu bilang?" suara Musa memelan karena lemas.

"Aku gak suka cowok kasar dan cemburuan, kita putus!" ulangnya sambil menekankan kata putus disana.

Musa tak sempat untuk mencegah Sephia, pergerakannya begitu cepat segera memasuki rumah. Musa mengetuk-ngetuk pintu itu dengan terduduk di lantai karena begitu lemasnya kabar yang diberi Sephia padanya.

Jika Saja Ku Tolak Cintanya BAGIAN ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang