chapter 12 | happy birthday

577 11 0
                                    

Sydney, 19 Desember 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sydney, 19 Desember 2023

Sepasang suami istri itu masih memadu kasih. Sprei sudah berantakan sana-sini, begitu juga dengan bantal dan pakaian mereka yang bertebaran di lantai. Tapi keduanya belum terlihat lelah sama sekali. Padahal Hannah maupun Brian sudah bermandikan peluh. 

Keduanya sudah keluar sebanyak empat kali dengan empat bungkus alat kontrasepsi yang sampahnya juga ada di mana-mana. 

Brian membuka kedua matanya perlahan. Di balik selimutnya dia bisa merasakan istrinya masih tertidur pulas sambil memeluk tubuh Brian.

Pria itu menengok ke arah hapenya yang ditaruh di atas nakas, bertepatan ketika seseorang sedang berusaha menghubunginya.

Brian mengusap matanya, "Halo...?" tanyanya serak karena baru habis bangun tidur. Dia bangun perlahan supaya Hannah nggak ikutan bangun, kemudian memakai kembali celana boxer.

"Mm, aku di Sydney. Ada apa?" Brian menelepon sambil menyibak tirai. Pagi itu menunjukkan pukul setengah tujuh, tapi matahari udah bersinar terik.

Merasakan ada secercah sinar, mata Hannah terusik dan membuka matanya.

"Mmmhhh..." Hannah menggeliat kedua tangannya ke atas. Badannya terasa remuk dan pegal akibat aktivitas panas yang mereka lakukan berjam-jam.

Dia melihat suaminya berdiri membelakanginya dan tengah menerima panggilan dari orang lain. Mereka berbicara menggunakan bahasa Korea, dan tentunya orang yang sedang menelepon Brian pun pastilah orang Korea.

"Mm, ya, sudah aku kumpulkan berkasnya. Tinggal tunggu jadwal..." Brian menengok ke arah Hannah yang sudah bangun dalam keadaan duduk. "Yah, nanti aku telepon lagi."

Brian menaruh hapenya kembali dan naik ke atas kasur lagi.

"Telepon dari siapa?" tanya Hannah langsung memeluk suaminya dan membenamkan wajahnya ke dada bidang Brian.

"Bukan siapa-siapa," jawab Brian mengelus kepala Hannah, kemudian mengecup ubun-ubunnya.

Terdengar beda dari ucapan dan ekspresi wajah Brian yang sedikit tegang, Hannah bertanya lagi, "Kamu baik-baik aja?"

"Yeah, I'm... I'm fine."

Senyum Hannah mengembang. Mungkin dia terlalu khawatir. "Jadi... selamat ulang tahun. Aku orang pertama yang ngucapin ke kamu langsung, kan?"

Brian mengiyakan. "Yeah, you're the first one."

Kamar apartemen berantakan bekas aktivitas semalam. Brian yang masih mengelus lembut ubun-ubun Hannah pun menyandarkan tubuh Hannah ke dadanya.

"Apa kamu ada rencana hari ini? Kalau nggak ada, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke tempat wisata terkenal di sini? Kamu pasti udah tahu tempat mana yang bagus untuk kita kunjungi, kan--Mmmphh!"

Belum selesai Hannah meneruskan kata-katanya, Brian menciumnya.

Ciuman itu begitu lembut sehingga Hannah pun membalas ciuman itu. Dia menyibak selimut itu dan naik ke atas tubuh Brian.

grumpy - young k (day6) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang