Hancur.
Satu kata yang menggambarkan perasaan Yizhuo saat ini. Melihat tubuh sang kakak yang terbujur kaku di depan sana. Cantik. Yizhen selalu cantik setiap saat. Kali ini pun begitu. Bedanya adalah tidak ada lagi rona kehidupan di wajahnya. Rupanya berubah pucat pasi dengan mata terpejam erat. Yizhuo sadar betul bahwa mata indah itu tidak akan pernah terbuka lagi. Dan hari ini pula, mungkin adalah hari terakhir dia bisa melihat wajah sang kakak.
Pandangannya melirik sekitar dan menemukan banyak orang yang hadir silih berganti memberikan penghematan terakhir mereka. Dia bisa melihat kedua orang tua beserta kakak-kakaknya berdiri di sisi kanan ruangan. Membalas sapaan orang-orang yang datang dengan senyum tipis yang begitu dipaksakan. Karena siapapun bisa melihat sorot mata mereka yang memancarkan kesedihan mendalam. Sama seperti dirinya.
Lalu tidak sengaja, pandangannya beralih pada sisi kiri. Menemukan seorang lelaki yang menatap lurus ke depan tanpa ekspresi. Hanya raut datar yang ditampilkannya. Tapi entah mengapa, Yizhuo bisa merasakan kesedihan yang mendalam lewat sorot matanya. Sekalipun lelaki itu tidak menangis sama sekali, bahkan sejak dua hari yang lalu. Tapi yang jelas Yizhuo ketahui adalah sejak kemarin lelaki itu tidak beranjak sedikitpun dari sana. Pakaiannya masih sama dengan hari kemarin, tidak berganti sama sekali. Yizhuo bahkan tidak yakin kalau lelaki itu beranjak sejenak untuk mengisi tubuhnya dengan sedikit asupan makanan.
Kalau boleh jujur, dia ingin sekali mendekat ke depan sana tapi tidak berani. Nyalinya habis tidak tersisa. Terutama menyadari tatapan mereka semua yang seolah menghakiminya. Yizhuo berubah takut untuk menghadapi semua orang. Biasanya ketika seperti ini, Yizhen yang akan membantunya menghadapi semua masalah. Tapi mulai hari ini semua itu tidak akan pernah terjadi lagi. Dia harus menerima kenyataan kalau sekarang dia hanya... sendirian.
Maka dengan tangan yang mengepal erat dan air mata yang kembali menetes, Yizhuo membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauhi rumah duka. Duduk sendirian di taman belakang dalam keheningan malam diiringi sebuah tangisan. Dingin udara malam ini yang sebenarnya terasa menusuk tidak terlalu dia pedulikan.
Hingga beberapa menit kemudian dia merasakan sebuah jas hitam yang tersampir di bahunya. Wangi citrus dan rosemary menguar dari sana. Wangi yang begitu familiar karena sang pemilik memang cukup dekat dengannya selama bertahun-tahun lamanya.
"Tidak baik berada di luar sendirian malam-malam begini, Nona." Yizhuo mengalihkan pandangannya dan mendapati seorang lelaki yang kini tersenyum manis ke arahnya. Sedetik kemudian tangannya ditarik pelan untuk duduk di salah satu bangku taman.
Hanya hening yang menyelimuti suasana di antara mereka setelahnya. Membuat Yizhuo akhirnya tenggelam dalam sebuah lamunan. Pikirannya melayang jauh pada suatu hal abstrak yang tidak begitu dia mengerti sedikitpun.
"Kamu mau pulang atau nginep disini?" Lamunannya buyar dan kini dia berbalik untuk menatap seseorang di sampingnya yang masih tetap mengukir senyum manis. Yizhuo tiba-tiba terkekeh pelan melihat itu.
"Wow ini suatu keajaiban akhirnya kau tertawa lagi!" Lelaki itu berseru takjub dan merangkul bahunya.
"Jian..." ujar Yizhuo dengan pelan. Sementara lelaki yang dipanggil Jian itu kini menatapnya dengan lembut. "Kenapa hm?"
"Kamu percaya sama aku?" Jian mengukir kembali sebuah senyuman dan mengangguk. "Selalu." Dan entah bagaimana, Yizhuo langsung menangis keras atas jawaban itu. Sontak, Jian menariknya dalam sebuah pelukan erat. "Aku selalu percaya sama kamu. Selalu," bisik Jian tepat di telinga Yizhuo.
Sementara di ujung sana, seorang lelaki memperhatikan semua itu dengan pandangan tajam. Bibirnya mengeluarkan dengusan pelan melihat adegan romansa murahan di depan sana. Adegan murahan dan begitu memuakkan sampai rasanya dia ingin mengusir kedua orang itu secepatnya. Matanya tidak sudi ternodai dengan melihat orang-orang sok suci seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounded Soul
FanfictionYizhuo hanya berharap kalau Renjun akan paham, bahwa dia juga sama terlukanya seperti lelaki itu; atau bahkan lebih. *** Rank 1: #ningning [09/07/23] #ningyizhuo [09/07/23] #guanlin [04/09/23] *** Start: 27 May 2023 End: 3 September 2023 ***