Pertemuan Rindang

3 0 0
                                    

Aku akan menceritakan tentang diriku dan seorang gadis yang ku sebut nona. Dia tidak tinggi semampai, namun dia berkacamatan dan selalu tersenyum kala aku menatapnya. Disudut ruang perpustakaan akan ku sampaikan bagaimana perasaanku yang selama ini belum ku katakan sepenuhnya.

*

Pagi itu terasa berbeda, karena tiba-tiba saja aku sudah kelas 2 SMA. Aku bingung... loh ko udah kelas 2 aja ya, perasaan kemaren baru beli gorengan lima tapi bayarnya satu. Berkenalan kembali dengan murid baru adalah agenda yang akan menyibukan bagiku, karena awal semester baru, pasti murid-muridnya juga baru. Aku kini pindah ke kelas 11 IPA 2, dan hanya sebagian saja teman dari kelas lamaku yang kini sekelas denganku.

Perkenalanku simple saja, tak banyak ungkap ini itu hanya " Perkenalkan namaku Novan dari 10 IPA 1, hobiku menulis, dan aku penyuka senja".

Tadinya aku mau bilang satu hal "aku suka ngelamun dan ngomong sendiri" tapi takut dikira orang gila.

Orang silih berganti memperkenalkan namanya dan tiba-tiba bel istirahat berbunyi.

"Ke warung bi entin, beli rujak, hyu ke kantin, barudak" itu adalah salah satu pantun andalan apabila bel istirahat berbunyi. Pergilah aku dan yang lain ke kantin.

Eh tiba-tiba ada gadis yang lebih pendek dariku, " Permisi saya duluan yang pesen" ucap gadis itu dengan cerewetnya.

kata gue teh " Dih... siapa elo ".

"Gue prinses, kenapa lo ga suka?" ucap gadis itu kepadaku.

" Dih nyelow we, gue aja yang cucunya aldi taher biasa aja" ucapku sembari humor.

Sesudah pesananku beres, aku duduk di kursi pojok dekat wastafel sambil nyanyi
"JKT48 I lop yu so much, JKT48 tetap semangat ".

Datanglah temanku satu yang biadab mirip sun gokong, namanya Galang dan dia orang bogor.

"Masih pagi dah ribut aja lu ama cw" ucapnya.

"Kaga lah, mana saya tau dia cw, kirain siluman kera" ucapku.

Tiba-tiba eh tiba-tiba cw tadi datang menuju wastafel untuk cuci tangan. Disana aku mencoba memandangnya dan bergumam dalam hati " apa bener dia cw ya.., ko galak amat".

Bel berbunyi dan aku kembali ke kelas, tak disangka gadis cerewet tadi kelasnya sebelahan. Bencana apalagi ini ya tuhan. Masuklah aku ke kelas. Sekitar pukul 11.12 aku disuruh ke kelas sebelah untuk memberikan buku. Mau tidak mau aku harus kesana. Saat aku sudah sampai di kelas sebelah, akhirnya aku tau namanya dari absen. Namanya...... ah kepo kalian mah.

Namanya Dea Echa Putri Najla. Namanya bagus untuk seukuran gadis cerewet. "Eh ko kamu disini?" ucap gadis itu. "Mau ngasihin paket COD gayung, sama ember" ucapku kepadanya. Dan kalian tau apa balasannya?, cuman di sautin gini doang "Oh..", nyebelin lah.

Akhirnya aku kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran Pak Sanusi yang terkenal galak satu galaksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nabastala BuanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang