sekolah dan bertemu

82 9 2
                                    

#CHAPTER 3

*6:25am*

Indo dan lainnya sudah mau berangkat ke sekolah, mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Karena jarak sekolah juga tidak jauh dari mansion.

Diperjalanan menuju sekolah, suara candaan dan tawaan yang didengar dari sana. Sedangkan indo hanya diam, dimana disamping nya ada Malay dan Philip.

Kedua nya menatap indo bingung.

'tumben banget Abang ga bikin lawakan?'
-batin Malay, menatap indo sembari berjalan.

Begitu juga dengan Philip, hanya saja.

'pasti Kodam nya lagi ga mood'
-batin Philip sembari tersenyum sendiri dan menatap indo.

Indo yang disitu menatap keduanya Yang sedari tadi menatap dirinya, Malay yang menatap nya penuh kebingungan dan Philip yang senyum senyum sendiri.

Sampai disekolah, indo tidak ingin menanyakan lagi keberadaan kelasnya. Mungkin pilihan nya adalah mengikuti arahan Philip.

Mereka bertiga masuk kedalam kelas nya, dimana indo sedikit terkejut. Dimana ada 35 murid disana.

Dan yang lebih mengejutkan baginya.

Bertemu dengan country Eropa dan juga yang lainnya, tapi dia bingung. Kenapa wajah mereka seperti biasa, dan tidak ada kemarahan atau apapun diwajah mereka.

Mata nya tertuju ke sang malak rempah rempahan, dimana duduk dibagian tengah dengan membaca buku nya itu.

Indo yang terlalu lama diam, segera duduk di kursi yang disebelah Philip dan malay. Kursi mereka bagian urutan kedua, tepat!.

Dia dibelakang tukang malak itu.

Tapi indo tetap mencoba untuk tetap tenang, dan menatap kearah depan, walaupun hati gelisah.

*7:05am*

Pintu kelas terbuka, dimana menampilkan pria dengan rambut ungu? Entahlah mungkin saja. Dengan hiasan bintang sebanyak 13.

(Au ngitung bintang nya, ngulang 4× karena udah lelah, yaudah ngasal aja)

Indo hanya diam saat pria itu menjelaskan pelajaran itu, setelahnya. Indo menanyakan kepada Malay, jika Philip dia pasti bakal jawab aneh aneh.

"Psstt...Malay"
-panggil indo yang sedikit mengecil kan suaranya itu.

Malay yang mendengar itu menoleh kearahnya, dan memiringkan sedikit kepalanya.

"Dia siapa?"
-ucap indo, Malay disitu menjawab "dia pak EU"-ucap Malay diangguki oleh indo.

Duar

"SIAPA YANG BERBICARA TADI?"
-ucap EU itu sedikit menatap ke semua murid didepannya tajam.

Dengan bodohnya, Malay menunjuk ke indo. Dan tersenyum polos, "dia pak"-ucap Malay yang menunjuk ke indo.

Indo disitu hanya menatap eu datar.

"Karena kamu berbicara...bapak kasih kamu hukuman...tapi...jawab semua soal dipapan tulis ini"
-ucap EU menunjuk ke papan tulis.

Semua country disana melongo dan membelalak, Malay disitu menatap indo dan tersenyum canggung.

"Hayoloh bang...."
-ucap Malay, indo disitu menurunkan alisnya.

Tanpa pikir panjang, dia maju dengan santai. Membuat semua country tidak percaya dengan kelakuan atas dari Indonesia ini.

Indo memegang spidol, dan menatap semua soal nya berjumlah 10 soal. Dan bertentang pelajaran MTK dan IPA.

Dia tanpa basa basi ataupun, menulis dipapan tulis itu.

8 menit kemudian, dengan cepat dan mudahnya indo bisa mengerjakan semua soal dipapan tulis itu. EU disitu menatap nya tidak percaya.

"....ok..ok...kamu boleh duduk sekarang"
-ucap EU, disitu indo mengangguk dan membungkuk sedikit badannya.

Dan berjalan kebangku nya, country disana menatap nya tidak percaya.

EU disitu menatap semua jawaban dipapan tulis, dia mengambil kalkulator nya dan kertas kertas jawaban dari soal itu.

Dia tersenyum tipis, dan menatap indo dan bertepuk tangan.

Semua country tau maksud dengan tepuk tangan itu, seakan akan tidak percaya akan hal itu.

"Great"
-ucap EU, dia duduk kembali dikursinya.

Indo disitu hanya diam.

'pada kenapa...'

Saat istirahat, indo duduk dibangku taman sekolah. Karena tidak ada niat untuk makan bersama saudaranya, walaupun dia sudah ditawarin oleh Thailand dengan mie yang bernama Indomie itu.

Kata mereka, itu makanan kesukaan nya. Tapi, aku sukanya rendang.

Tapi pas aku bilang aku sukanya rendang, aku juga dikasih Indomie rasa rendang. Tapi aku menolaknya, ada ada saja makan rendang pakai mie.

Angin bertiup lembut, rambut nya sedikit terbang dengan halus. Dia menyenderkan tubuhnya ke bangku taman itu.

Menatap langit pagi hari, dan menutup matanya perlahan.

"Eughh...?"
-erangan lembut dari mulut indo, dia merasa ada menggoyang kan bahunya.

Dia melihat ke kanan, tapi tidak ada orang sama sekali. Saat menatap ke kiri, dia menatap sesosok tukang malak rempah disamping nya.

Dia mendungak kepalanya menatap wajah tukang palak rempah itu, tukang malak itu menatap nya datar tapi menggunakan mata dingin.

Indo disitu menyiapkan kuda kuda nya berhati hati saat melihatnya, tapi dia hanya diam.

Tidak lama, dia mengeluarkan susu kotak disaku jaket sekolahnya itu. Dan memberikannya kepada indo.

Indo disitu menatap nya bingung, "untukmu, aku tidak melihat mu makan dikantin. Jadi aku membawa kan mu susu"
-ucap neth pelan, indo disitu tersentak.

"T-terimakasih...padahal aku tidak meminta ini, nanti ku ganti ya?"
-ucap indo sembari tersenyum canggung, uh... mana mungkin dia tersenyum manis didepan musuhnya.

Neth disitu menggeleng pelan, dan tersenyum tipis.

"Tidak usah, lagipula itu hanya susu"
-ucap neth.

Indo disitu hanya tersenyum canggung, dan membungkuk badannya dan berterimakasih padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indo disitu hanya tersenyum canggung, dan membungkuk badannya dan berterimakasih padanya.

Neth juga bingung dengan kelakuan nya yang tidak seperti biasanya, sifat nya berubah....apakah dia dirasuki?

Pikir neth.



•Move To The Future •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang