^⁠_⁠^

4 0 0
                                    

Hari yang cerah disaat senja, terdengar suara bel sekolah yang menandakan berakhirnya jam mata pelajaran hari ini. Para siswa-siswi mulai berhamburan keluar sekolah untuk kembali kerumah, berbagai kisah terjadi dikala pulang sekolah disaat itu juga terlihat seorang siswi SMA yang menggenggam sebuah surat ditangannya terlihat tergesa-gesa diparkiran sepeda

"Kak Haru tunggu" seorang yang diketahui bernama Haru tersebut tidak mendengarnya karena menggunakan headset dikepalanya, disaat yang sama terlihat siswa lainnya  dengan sepucuk bunga ditangannya yang menyapa
"Nela, mau jajan bareng gak?"
"Sabar ya Wan gua mau nguber kak Haru dulu"
Tanpa menoleh sedikit pun Nela melanjutkan pengejarannya menuju Kak Haru, Wawan pun heran dengan tingkah Nela yang tidak seperti biasanya, karena penasaran Wawan pun mengikuti Nela dari belakang

Akhirnya Nela pun berhasil menghadang Kak Haru yang sedari tadi tidak mendengarkannya
"Kak sorry, gua Nela dari 11 MIPA 4 gua manggil lu cuman mau ngasih ini" tanpa basa-basi lagi Nela memberikan sebuah surat dengan amplop warna putih yang diikat dengan pita merah
Tanpa panjang lebar Kak Haru pun membuka surat tersebut dihadapan Nela dan dengan teganya menyobek-nyobek surat tersebut lalu melemparkannya kewajah Nela yang ternyata isi surat tersebut adalah pernyataan perasaan Nela ke kak Haru

Wawan yang sedari tadi melihat kejadian tersebut pun melangkahkan kakinya menuju Nela lalu menggenggam tangannya dan menarik Nela untuk pergi dari sana, Wawan membawa Nela kesebuah warung yang tak jauh dari sana dan mendudukan Nela disalah satu bangku. Disana Nela hanyan diam sambil menundukan kepalanya  dan mulai meneteskan air mata

Wawan sangat sedih teman sekaligus orang yang ia sukai dipermalukan seperti itu. Sambil menggenggam kedua tangan Nela dengan kedua tangannya Wawan juga sesekali mengecup kedua tangan Nela sambil menatap Nela berharap ia akan merasa membaik

Bersamaan denga hembusan angin disore hari yang menyejukan ,Nela menatap Wawan dengan lembut lalu tersenyum
"Makasih ya Wan udah nemenin gua" senyumnya yang indah membuat Wawan terperana untuk kesekian kalinya. Melihat Wawan yang tak menunjukan respon Nela pun berdiri dan mulai melangkahkan kakinya untuk pergi setelah Nela sudah tidak telihat lagi Wawan masih terduduk ditempatnya dan meneteskan air mata sambil menunduk
"Dari sekian banyak orang, Mengapa kamu melakukan cinta yang begitu menyakitkan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't be blind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang