25

7.1K 590 20
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!







"You know about this, right?"


Somi tersenyum miring lalu menyumpit daging ke mulutnya.


"We'll see" ucap santai Somi.




"Penghianat...penghianat apa maksud kalian?" tanya Karina menatap Giselle meminta penjelasan.




"Nothing, cuma game" ucap Giselle. Winter hanya diam lanjut makan hingga ia tatap Minju yang menunduk setelah ucapan Giselle.




"Kak Win jangan liatin kak Minju gitu! Nanti dia baper" ucap Yujin mempout bibirnya pada Winter.





Winter tersenyum lalu kembali makan sambil menggelengkan pelan kepalanya.





°°°




Winter mulai latihan Taekwondo, pelatih yang sama dengan yang di Busan, dan team yang sama.


Pelatih bener bener kaget karena Winter akhirnya mau latihan lagi. Entah apa yang buat Winter mau kembali, tapi pelatih bener bener tidak expect kalau Winter akan kembali.


Pelatih pelan pelan melihat lagi form Winter, power hingga teknik.



"Kamu udah hiatus selama 3 tahun, tapi kamu sama sekali gak lupa. Kamu bilang kalau kamu trauma, tapi sama sekali tidak ada ego dalam diri kamu, sama seperti dulu" ucap sang pelatih pada Winter.




"Sorot mata, teknik, semuanya sama, power kamu memang berkurang, tapi itu tidak mengurangi kehebatan kamu. Ada apa? apa yang membuat kamu kembali?" tanya pelatih.



Winter hanya diam saat mendengar pertanyaan itu hingga matanya menatap seorang gadis yang sudah duduk di tribun sambil menatap kearah Winter.





Sudah seminggu semenjak Winter latihan, gadis itu selalu datang.




"Ada sesuatu yang harus saya lindungi, kali ini saya tidak mau gagal" ucap Winter lalu pamit berjalan kearah gadis itu.



"Jangan dateng setiap hari kak, nanti kakak repot" ucap Winter.




Gadis itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.




"Enggak kok, aku yang mau aja. Ini aku bawain susu sama pisang buat kamu"



Winter mengangguk dan beralih ke tasnya ambil baju ganti.

"Aku mandi dulu kak, tunggu ya kita makan bareng"

"Iyaaaa"



Winter akhirnya berjalan kearah loker dan mandi lalu ganti baju.


Setelah selesai, Winter keluar dan melihat gadis tadi merapikan tasnya yang berantakan. Gadis itu lipat lipat baju Winter dan rapikan.




"Sini baju kotornya! jangan asal masukin, kamu biasa banget asal nanti tasnya bau!"



Winter menurut dan akhirnya mereka selesai rapi rapi dan bergerak ke restaurant. Restaurant yang di rekomendasi Giselle, Winter sebenarnya agak kurang setuju karena daerahnya dingin.



Tapi karena kakak kesayangannya malah excited dan terus membicarakan tempat itu, ia akhirnya tancap motornya.


Winter parkiran motornya dan dengan segera ia ulurkan tangannya membantu gadis di belakangnya untuk turun.



I'm Sorry that I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang