Hi🖐
Kalian apa kabar?
Ada yang masih ingat cerita ini?
Udah lama ya aku gak up oneshort di judul ini.
Sorry aku sibuk bangett, tahun ini emang tahun paling gak enak banget. Banyak hal yang aku alamin dari awal tahun sampe sekarang.
Fun face: cerita ini udah lama di draf, tapi masih setenga bagian. Pas sebelum berangkat ke gereja aku gak sengaja nemu, terus ku lanjuti. Tapi masih setengah soalnya aku harus ke gereja dulu. Jadinya ku lanjutin lagi pas pulang dari gereja. Judulnya juga aku bingung mau ngasih apa jadi, sorry ya kalo gak terlalu nyambung sama ceritanya hehe.
Dah segitu aja semoga suka, seperti biasa abaikan typo kalo nemu ya.
Selamat membaca.
------- ÷ ❄ ÷ -------
Nanon diam menatap Chimon yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya tak jauh dari tempatnya duduk.
Obrolan diselingi canda menghadirkan tawa riang, menjadi pemandangan yang menarik perhatian Nanon. Terkhusus untuk Cimon, yang sesekali mengusap perutnya.
Acara pemberkatan sudah berlangsung pagi tadi di sebuah gereja dekat rumah mereka. Setelah pemberkatan, hanya diadakan acara makan-makan sederhana di halaman belakang keluarga Chimon.
Acara makan-makan sederhana ini awalnya tak terlalu disetujui Chimon, katanya dia terlalu lelah untuk bertemu banyak orang mengingat kondisinya saat ini.
Namun keinginan sang Mami yang ingin setidaknya adanya sebuah acara kecil setelah pemberkatan, membuat Chimon anggukan kepala meski enggan.
Jadilah saat ini, acara itu berlangsung dengan hanya mengundang orang-orang yang menghadiri acara pemberkatan pagi tadi. Yang hadir pun tak terlalu banyak, hanya keluarga inti dari dua pasangan, dan teman dekat saja.
Amati jari manisnya yang telah dilingkari sebuah cincin perak, Nanon terus berpikir dalam kepala. Sudah sejauh ini ia ambil keputusan, mengikat Chimon dalam sebuah hubungan keluarga.
Mulai saat ini, ia tak berjalan sendiri lagi. Ada seorang lagi yang menempati sisi lain ranjangnya, menemani sarapan hingga makan malamnya dan seorang yang selalu menunggunya saat ia pulang dari lelahnya seharian bekerja.
Sebuah pertanyaan besar yang mulai hadir, saat Nanon tahu kalau dalam tubuh Chimon, telah hadir manusia lain.
Apakah Nanon bisa berjalan beriringan dengan Chimon, sampai nanti?
Pertanyaan yang selalu hadir, kala ia termenung sendiri. Fakta bahwa ia masih merasa belum pantas untuk Chimon, membuat Nanon kadang ragu terhadap keputusannya. Bisakah mereka bahagia setelah ini.
Pikirannya kembali ke saat itu, saat ia melamar Chimon saat ia tahu jika Chimon sedang mengandung anaknya.
Sebuah testpack Chimon sodorkan ke arah Nanon. Menerima dengan bingung, sebelah alis Nanon terangkat.
Setelah amati lama, otak Nanon segera mengerti maksud yang ingin disampaikan Chimon.
"Mau periksa biar lebih jelas?"
Nanon coba untuk bersikap tenang, sebab Chimon beri sikap gelisah; ia menunduk, dengan gigit kuku jarinya, hela napas berat amat jelas terdengar.
"Kalo hasilnya sama gimana?"
"Yaudah kita nikah, toh kita udah diskusiin kan waktu itu soal hubungan kita mau ke arah mana."
Memang keduanya sempat dalam pembicaraan soal pernikahan. Tapi tidak dalam jangka waktu setahun ini, masih banyak hal yang mereka lakukan. Jadinya belum adanya sebuah rencana pasti, kapan rencana itu direalisasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY
Ficção GeralSebuah kelompok yang bermimpi, tertawa, bermain dan mencintai bersama, selalu hadir tidak hanya di saat-saat indah. Sekelompok kecil yang melewati banyak hal luar biasa, entah di memori masa lalu atau masa sekarang. Mereka adalah Nanon, Chimon dan...