🌷 BAB 28 🌷

84 2 0
                                    


      Setelah kemarin malam Nayra dan Hafiy menginap di rumah dokter Khadijah. Kini mereka kembali kerumah melakukan rutinitas sehari-hari.

Seperti pagi ini setelah selesai membuat sarapan untuk sang suami dan adiknya. Nayra kini berada di kamar, merapihkan kamar dan menyiapkan pakaian kerja sang suami.

CEKLAK...

Bau sabun yang begitu maskulin menyeruak masuk ke dalam hidung Nayra. Hafiy yang baru selesai mandi terlihat begitu segar dengan handuk yang melilit di pinggang.

Greep..

  Hafiy melingkarkan tangannya ke pinggang sang istri, memeluk Nayra yang tengah merapihkan kasur.

" Mas! Bikin kaget aja " ucap Nayra terkejut ketika sebuah tangan kekar melingkar di pinggang nya.

" Maaf sayang " ucap Hafiy sambil menciumi pipi sang istri dari samping.

" Tadi pas bangun mas cariin kamu "

" mas nggak semangat bangun tadi, karena bidadariku nggak ada saat mas membuka mata ". ucapnya dengan nada lesu.

Nayra tersenyum mendengar kata-kata sang suami, pipinya kini berubah merah seperti tomat.

" Mas ih.. lepasin dulu pelukannya. Nanti baju nay basah ". Nayra sambil berusaha melepaskan pelukan sang suami.

" Kenapa? Biarin seperti ini dulu. Mas butuh vitamin dari kamu biar semangat kerjanya ". Hafiy kembali mengeratkan pelukannya.

  Setelah beberapa menit mendapat vitamin pelukan dari Nayra. Hafiy kini tengah mengenakan pakaian kerja yang sudah di siapkan oleh sang istri, kemeja putih dan jas hitam serta celana bahan berwarna senada dengan jasnya, dan untuk Dasi nya pilihan Nayra jatuh pada dasi hitam bergaris.

" Sini mas, Nay bantu kancing bajunya ". Ucap Nayra melihat Hafiy yang tengah mengancing baju kemejanya.

Mendengar itu Hafiy langsung mempersilahkan Nayra untuk membantu dirinya. Jujur Hafiy suka momen seperti ini.

Dimana sang istri membantu dirinya memakai kan baju dan dasi, dan posisi dirinya yang menatap Nayra yang tengah serius memasang dasi. Dan tentu nya dengan tangan yang melingkar nyaman di pinggang sang istri.

Bahkan terkadang Hafiy sesekali mencuri ciuman di bibir ranum Nayra, yang tengah fokus memakai kan dasi.

" Sayang kamu mau ikut nggak ke perusahaan? ". Tanya Hafiy menatap Nayra yang tengah serius.

" Emang boleh? ". Tanya Nayra menatap Hafiy polos.

" Boleh dong, masa istri pemilik perusahaan tidak boleh datang ke perusahaan ". Ucap Hafiy sambil membingkai wajah sang istri yang telah selesai memakai kan dasi padanya.

"  Tapikan mereka nggak tau mas, kalo aku ini istri kamu. Nanti deh nay pikirin dulu " ucapnya sambil tersenyum.

" iya juga ya, ya udah nanti kalo kamu jadi ke perusahaan mas. Kamu langsung hubungi mas ya ".

" Biar mas jemput kamu di lobby " lanjut Hafiy dan Nayra hanya menanggapinya dengan anggukan.

    Pukul 10 Nayra yang tengah bosan di rumah, akhirnya memutuskan ke perusahaan sang suami berinisiatif membawakan makanan siang.

" Bosen banget " ucap Nayra menutup novel yang tengah di baca.

" Apa aku ke perusahaan mas Hafi aja ya, sambil bawain makan siang ".

Setelah berkutat beberapa menit di dapur, Akhirnya makan siang yang akan ia bawa ke Perusahaan sang suami telah selesai.

  Kini dia pergi menuju kamar untuk mandi dan bersiap ke perusahaan Hafiy. Nayra kini telah siap ke perusahaan sang suami dengan gamis berwarna Sage green di padukan dengan pashmina berwarna coklat muda.

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang