2² + 1

1.9K 176 7
                                    

Haechan hamil. Dokter bilang usia kandungannya sudah menginjak minggu ke enam. Young Ok memekik senang mengetahui bahwa calon cicitnya di dalam sana baik-baik saja. Memang Young Ok yang mengantar Haechan untuk ke dokter karena Jeno masih dalam perjalanan kerjanya. Rasanya baru bulan kemarin Young Ok mendapat kabar bahwa Jaemin, istri Mark juga positif hamil dan sekarang ia kembali mendapat kabar yang sama dari Haechan. Young Ok benar-benar bahagia. Perihal Jeno, ia belum mengetahui berita ini. Rencananya, Haechan akan memberitahu Jeno secara langsung saat nanti suaminya pulang. Awalnya Haechan ragu memberitahu Jeno, namun melihat bagaimana Young Ok bercerita bahwa Jeno sangat menyukai anak kecil membuat Haechan berpikir bahwa mungkin ini cara Tuhan membuat Jeno dapat menerima kehadirannya melalui calon anak mereka. 

"Kau ingin nenek membuat Jeno pulang lebih awal ?" Tawar Young Ok, ia pikir mungkin Haechan sudah tidak sabar memberitahu berita bahagia ini pada suaminya. 

"Tidak perlu Nek," tolak halus Haechan. Sekalipun ia tahu keluarga suaminya merupakan pemilik maskapai, namun Haechan tidak akan tega membiarkan penumpang yang seharusnya terbang dengan Jeno sebagai pilotnya mengalami delay hanya karena masalah pribadinya. Bagaimanapun ia juga harus turut andil menjaga citra baik suaminya meski publik tak satupun tahu perihal pernikahannya. 

"Sabar ya Jeno kecil..tunggu Ayah pulang." Elus lembut Young Ok pada perut Haechan yang masih tampak rata. Haechan tersenyum hangat atas tindakan Young Ok. Keduanya tampak bahagia. Dalam hati diam-diam Haechan menyahuti, "tunggu Ayah ya, sekarang sama Ibu dulu..Sehat-sehat ya Nak..

~~~

Berita kehamilan Haechan tak luput dari orang tua Jeno. Sedikit menyesal mengetahui fakta bahwa sudah sejauh itu putra mereka berhubungan dengan Haechan. Bagaimanapun keduanya masih belum menerima Haechan sebagai menantu mereka. Tidak rela jika cucunya harus terlahir dari rahim perempuan yang tidak jelas latar belakangnya. Meski tidak secara gamblang menunjukkan kekesalannya atas kehamilan Haechan, namun Haechan cukup peka akan kekecewaan yang diberikan mertuanya. Tidak apa-apa, bagi Haechan respon mereka yang terlihat tidak peduli itu lebih baik daripada mereka mengusik kehamilannya, atau bahkan yang lebih parah berusaha membunuh cucu mereka sendiri. Bersyukur, setidaknya mertuanya tidak akan sekejam itu.

Sementara itu, di tempat kerjanya, Jeno yang baru saja mendarat dan tengah makan bersama awak pesawat lainnya dikejutkan dengan notifikasi pesan dari ibunya. Ia mengeryit bingung, tumben sekali ibunya yang tidak pernah peduli itu mengiriminya pesan.

Ting !

Mama
Lee Jeno, pulang dan jelaskan pada mama. Bagaimana bisa Haechan hamil, kau berniat mengikat wanita itu seumur hidupmu, Huh !!

Byur !

"Lee Jeno, kau sudah gila ya ?" Hyunjin yang berada tepat di depan Jeno tidak terima karena lelaki itu tiba-tiba menyemburkan air ke wajahnya. Jeno tidak peduli dengan protesan Hyunjin, ia segera berdiri dan meninggalkan semua orang di sana yang menatapnya bingung.

Jeno melajukan mobil menuju kediaman orang tuanya. Ingin mengkonfirmasi kebenaran dari pesan yang dikirim mamanya. Sesampainya di sana ia disambut beberapa pelayan.

"Dimana mama ?"

"Tuan muda, Nyonya ada di kamar. Sebentar akan saya panggilkan." Ucap salah satu pelayan.

Tak lama pelayan itu kembali dengan mamanya yang juga menuju ke ruang tamu.

"Sekarang bagaimana ? Dia sudah hamil, akan lebih sulit untuk lepas darinya Jeno. Kau ? Apa maksudmu menghamilinya ?" Cecar Tiffany.

DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang