[27] 🤰🏻🤰🏻🤰🏻

883 104 21
                                    

Siang ini Irene sedang menunggu seseorang di cafe, ia berulang kali melirik jam tangannya

Setelah memakan waktu yang lumayan lama, akhirnya seseorang yang di tunggu datang

Irene membangkitkan dirinya
"Mamiii"

Dengan segera ia memeluk Jevika dan bercipika cipiki.

"Maaf ya, mami lama soalnya jalan macet banget tadi" Jevika mendudukkan dirinya di kursi disusul dengan Irene

"Gapapa mi" jawab Irene

"Kenapa sayang, kamu ngajak mami ketemu di luar..tumben"

"Iya tadi Irene mau ke rumah, tapi pengin sekali-kali keluar sama mami"

"Oh..suami kamu ke kantor?"

"Iya mi"

"Oke. Kamu mau ngomong apa sama mami? mami tau kamu ngajak ketemu bukan cuma pengin ketemu doang" ucap Jevika, benar. Irene ingin menyampaikan sesuatu padanya

"Gini mi..kan Irene udah lumayan lama nikah sama Suho, terus sampe sekarang Irene belum ada tanda-tanda hamil. Irene takut ada apa-apa sama Irene mi"

Jevika tersenyum lalu meraih kedua tangan putrinya
"Sayang..hal kaya gitu itu wajar. Dulu mami juga hampir satu tahun, baru hamil kok"

"Tapi tetep aja Irene gaenak sama bunda. Mami juga, pasti udah menanti kan pengin punya cucu?"

"Iya..mami emang berharap, tapi bukan berarti mami dan bunda itu nekan kamu buat punya anak secepatnya"

"Tapi Irene takut mi.."

"Oh ya gini aja, mendingan sekarang kamu mami temenin ke dokter kandungan. Dulu mami juga gitu, terus dokter bilang gaada masalah sama mami, mereka bilang mami suruh sabar aja..terus ternyata bener, beberapa bulan setelahnya, mami hamil kamu deh" jelas Jevika

"Ke dokter kandungan mi?" tanya Irene

Jevika mengangguk
"Gimana? mau kesana?"

"Boleh mi. Tapi mami gak sibuk kan?"

"Nggak sama sekali. Yuk kesana sekarang" ajak Jevika disetujui oleh Irene

•••

Setelah sampai di Rumah Sakit, Irene langsung bertemu dengan Dr. Kandungan.
Ia menjalankan beberapa pemeriksaan, salah satunya adalah USG

"Silahkan Ibu Jevika dan nyonya Irene duduk di sini" Dokter kandungan, Echa. Mempersilahkan Irene dan Jevika untuk duduk

"Gimana dok?" tanya Jevika setelah mendudukkan dirinya berdampingan dengan putrinya

"Jadi gini..sebelumnya, apakah nyonya Irene pernah merasa ada beberapa tanda-tanda seperti mual dan yang lainnya?" tanya Dr.Echa

Irene berusaha mengingat, tetapi selama ini ia tidak merasakan apapun
"Saya gak pernah tiba-tiba mual dok, waktu itu saya pernah mual tapi gara-gara nyium lada. Oh ya, penciuman saya juga pernah tiba-tiba jadi sensitif dok"

"Sensitif terhadap bau, seperti menjadi lebih menyengat? sehingga menyebabkan mual?" tanya Dr.Echa

"Iya dok. Mulai dari pengharum yang biasa saya pakai, parfume..itu jadi nyengat, pengin muntah rasanya"

Dr.Echa tersenyum mendengar itu
"Nah, itu salah satu tanda kehamilan nyonya Irene"

Irene mengerutkan dahinya, sesekali saling bertatapan dengan mami nya

"M-maksud dokter?" tanya Irene

Dokter itu menyerahkan satu lembar foto hasil USG yang beberapa waktu lalu dilakukan oleh Irene

100% my feelings for you [suho×irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang