K A I - Love U

6 5 0
                                    

MHIBH♡

☆☆☆


Hari ini kedua sejoli itu rela bolos kuliah demi menyelesaikan kesalahan pahaman di antaranya.

Kini mereka tengah asik tertawa di kedai es krim yang ber interior mewah cukup mengundang beberapa tatapan kagum dari anak muda lain.

Kagum dengan ketampanan Kai, itu yang Kanaya maksud. Pertama datang sudah banyak yang melakukan foto ria dengannya, bahkan pemilik kedainya juga berfoto. Katanya buat di pajang karena sejarah bagi beliau seorang pemuda luar negeri datang.

Kai menatap Kanaya lama, memperhatikan perempuan itu dengan senyum tipisnya. "Nay," panggilnya. Kanaya mendongak.

"Apa?"

Keadaan sekarang mulai serius, bulu kuduk Kanaya berdiri. Atmosfer di sekeliling juga berubah dingin.

Sebelum berucap. Kai menghela nafasnya panjang. "Mau denger penjelasan gue 2 tahun yang lalu?"

"Boleh," Kanaya berhenti makan es krim lalu menyiapkan mata serta kupingnya untuk mendengarkan semua penjelasannya.

"Sorry to say ... Sebenernya di malem itu gue berniat buat bilang ke elo satu hal. Gue pergi cari ilmu agama, Nay. Gue masuk pondok pesantren demi pantesin diri buat lo." jedanya.

"Waktu itu gue beneran marah karena lo kerjain gue. Sepele sih, tapi gue khawatir. Gue lebih pentingin ego buat gak kasih tau lo kalau paginya gue pergi. Selama 2 tahun itu gue gak tau apa-apa tentang lo. Keluarga gue gak kasih info apapun. Pas dateng karena tau kabar lo kecelakaan gue kecewa banget sama diri sendiri." Kai menatap kedua mata jelita Kanaya.

Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan sampai selesai. "Kecewa gak bisa jaga lo. Di tambah gue ke duluan sama Vernon, dia ngelamar lo tepat setahun gue pergi." lirih Kai. Pelupuk mata Kanaya berair ingin di keluarkan tapi ia tahan. Sekarang Kanaya sudah mengadahkan matanya tak mau air matanya jatuh.

Hakikatnya, semua bukan salah Kai. Tapi dia juga. Ingin menyesali pun sudak tak ada gunanya, yang lalu sudah berlalu dan tidak akan pernah bisa di perbaiki.

"Maafin gue, Nay ... "

Hancur pertahanan Kanaya, dia meloloskan semua air matanya.

"Engga akan pernah mau gue sesalin apa yang udah terjadi. Gini aja gue bahagia bisa duduk berdua bareng lo lagi, perasaan gue ke elo sama sekali gak pernah berubah Nay kalau lo mau tau. Sayangnya semua keadaan beda. Lo udah terikat sama Vernon."

Tangis Kanaya malah semakin pecah. Saat ini dirinya tidak memikirkan banyaknya orang yang menjadikan mereka pusat perhatian, yang terpenting untuk saat ini dirinya hanya ingin menangis.

"Gue enggak bisa egois. Lo udah ada yang punya, gue rela lo pilih Vernon. Karena gue sadar, kalau gue sama sekali gak pantes buat lo."

Di akhir kalimat buat hati Kanaya semakin terasa di hantam batu besar. Dia hanya menatap Kai dengan perasaan campur aduk.

"Kamu salah. Nyatanya semua belum berubah, gue sama Vernon memang udah ada ikatan tapi kita gak pernah bisa yang namanya menjalin pernikahan."

"Kenapa?" Kanaya menunduk lalu tersenyum pedih.

"Vernon udah meninggal, Kai. Dia rela pergi demi lo."

Dahi Kai mengerut juga otaknya berkerja menafsirkan kalimat Kanaya.

"Pada akhirnya. Tokoh utama tetap jadi tokoh terkuat yang tidak bisa digantikan."

"And I'm still love you."

☆☆☆




Jeng jeng jeng~~~

Maaf sedikit. Karena ini buat pengungkapan Kai doang.

[1] MHIBH - END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang