Part 14

125 27 1
                                    

"Tuhan ngajarin kita buat nerima apapun takdirnya, emang engga selalu sesuai harap. Tapi Tuhan bakal kirim orang buat nguatin kita" - Kirana

 Tapi Tuhan bakal kirim orang buat nguatin kita" - Kirana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana ceritanya?" tanya Chandra kepada Arseno. Saat ini mereka berada di kediaman Juan. Tadi Chandra menelepon Juan meminta bantuannya untuk membawa motor Arseno.

"Gue cuma jalan biasa, tiba-tiba ada motor yang dengan sengaja nyrempet gue" jelas Arseno.

"Yakin bang dia sengaja?" tanya Juan sembari membuka kotak p3k miliknya untuk mengobati luka Arseno, meski jatuhnya tak terlalu parah, namun takdir tidak berpihak pada Arseno, karena ia jatuh di atas kerikil-kerikil yang cukup tajam.

"Soalnyaa.. aarrghh.. sakit anj*r" ucap Arseno tiba-tiba mengumpat.

"Soalnya apa?" tanya Chandra yang tak menghiraukan Arseno yang kesakitan.

"Soalnya gue udah lihat tuh motor dari gue di cafe, tuh motor kaya ngikutin gue" jelas Arseno.

"Jadi maksud lo, lo udah jadi incaran dia gitu?" tanya Chandra

"Bisa di bilang gitu, gelagatnya aneh banget. Dia sama sekali engga turun dari motor dan cuma nunggu di luar cafe"

Juan dan Chandra hanya mengangguk saja.

"Tapi posturnya engga asing" ucap Arseno lagi. "Kaya Theo"

"Engga mungkin" ucap Chandra cepat

"Kenapa engga mungkin? Seminggu yang lalu dia nyerang lo"

"Tadi gue habis ketemu dia" ucap Chandra

Arseno dan Juan terkejut. Juan sudah mengetahui banyak fakta mengenai dua kembar ini karena mereka adalah teman semasa SMP.

"Maksud bang Sade, Bang Theo kakak sepupu abang itu?" tanya Juan

"Iya" jawab Chandra

"Ju.." panggil Arseno

"Iya bang?" Jawab Juan

"Gue mohon sama lo, jangan manggil kita pakai nama panggilan itu kalau lagi ada orang lain ya" ucap Arseno

"Iya bang, maaf.. gue lupa" ucap Juan menyesal. Juan paham mengapa Arseno enggan dipanggil dengan nama itu. Padahal nama Dewa pernah menjadi favoritnya.

"Kalau cuma bertiga engga apa-apa, gue tau lo pasti kesulitan karena udah kebiasaan. Tapi jangan di depan orang lain aja, itu permintaan gue. Dan thanks ya udah bantuin gue tadi" ucap Arseno lalu tersenyum.

"Sama sama bang, gue engga keberatan bantu kalian. Karena kalian udah kaya abang gue sendiri" ucap Juan.

Juan merupakan anak tunggal dari salah satu keluarga yang kaya. Orang tuanya sibuk bekerja yang mengakibatkan dirinya sering sendirian di rumah dan hampir saja salah pergaulan. Untungnya saat SMP ia bertemu dengan dua kembar Sade dan Dewa aka Chandra dan Arseno yang selalu menemani melawan sepi.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang