Selamat Membaca🕊️
***
Sebelum Alina berhasil melanjutkan kembali kata-kata tidak masuk akal nya itu, sebuah tarikan dan lumatan sudah mendarat terlebih dahulu membungkam bibir penuhnya.
Srakkkk,,,
Umpthhhhhhh!
Ahhhhhhhhhh
"Sayangnya, bagaimana aku bisa membunuh mereka sekarang Alina?" Tiup Arthur pada mata indah Alina yang membola.
"Kau juga sudah terlanjur mengandung benih berharga ku yang mahal dan langka ini, jadilah istri yang PATUH mulai sekarang dan turuti semua perkataan ku maka kau dan bayi-bayi mu ini akan hidup dalam waktu yang lama di bawah perlindungan ku" Balas Arthur dingin melirik perut besar istrinya itu dengan tatapan yang cukup mematikan.
Sh*t,,,
Apa aku baru saja diancam? Oleh si kunyuk amazon ini?
Heshhhh tak bisa dibiarkan!!!
"Shhhhh DIAM! bantu aku duduk dulu!" Protes Alina tak sabar ingin balas berdebat juga.
Harus diakui oleh Alina bahwa energi untuk bisa bangkit secara mandiri sudah terkuras habis saat aksi panjat tebing yang ia lakukan gila-gilaan tadi.
Tanpa malu mengulurkan tangan selayaknya anak balita kepada Arthur untuk dibantu duduk yang benar.
"Cepat Arthur aku mau duduk!"
"Untuk apa duduk? Berbaring saja seperti itu, lagipula kau kelelahan, mulut mu juga tak ada bedanya baik saat duduk ataupun berbaring masih sama-sama tak tau malu Alina"
"Jangan sok tau! Aku masih kuat! Jangan anggap aku wanita lemah, 3 ronde saja aku masih sanggup sekarang!" Pamer Alina kehilangan urat malunya.
Berdoa saja agar Arthur tak sampai mendengar bualan sinting mu itu Alina.
"Jadi sekarang bantu aku buat duduk CEPAT!!!"
Lah, kau bilang kuat tapi kenapa masih minta bantuan Arthur, Alina?
Eitsss,,,
Itu wajah atau wajan penggorengan?
Tebal sekali,,,
Heran,,,
~~~
Akhirnya mau tak mau selayaknya seorang suami yang patuh. Arthur akhirnya mengalah untuk membantu mendudukkan si cerewet berbadan dua ini untuk duduk dengan tenang di atas ranjang miliknya.
Setelah berhasil di dudukan hati-hati oleh sang suami. Macan betina yang awal nya memelas itu pun langsung berubah mode dalam sekejap mata.
"Bersandar yang PELAN Alina!" tegur Arthur tak habis pikir melihat Alina yang grasak-grusuk membuka jarak yang lebar diantara keduanya.
Rawrrrr!
Telah berhasil duduk, Alina kemudian tak tinggal diam ia juga turut melemparkan pandangan sinis bercampur jijik andalannya kepada Arthur dengan mengibas rambut nya yang sedikit lepek karena sisa keringat percintaan panas yang mereka lakukan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina is Alina (Hiatus)
Romance"Jangan pernah berani untuk bermimpi menjadi SEORANG ISTRI! apalagi lancang untuk mengandung pewaris keluarga Devanga! KAU TIDAK AKAN PERNAH PANTAS ALINA!!! Hanya dia Angela lah satu-satunya yang akan menjadi istri dan ibu dari anak-anakku camkan it...