" Bible mana? " Biu baru saja duduk di kursi makan langsung di tanya, biu terdiam beberapa detik kemudian memberikan senyuman seraya menjawab " Bible baru siap mandi ma, katanya dia agak demam, kepalanya pusing jadi Bible bawa tidur sebentar." Jawab Biu berbohong.
" Itu pasti karena kalian kena hujan, lagian ngapain tadi masih berdiri di depan?, harusnya langsung masuk, mandi pakai air hangat. " Mama eliza langsung merespon dengan manik wajah wajah terlihat kasihan.
" Tadi kak Bible mau nunggu hujan ma katanya dia mau langsung pulang kalau hujannya sudah berhenti, "
" Yaudah sekarang mama ke atas ngantar teh hangat dan makan malam saja. Kamu lanjutin makannya! " Kata mama eliza dan langsung berdiri dari duduknya
" JANGAN..... " Biu menutup mulutnya karena ia bicara sedikit berteriak sementara mama eliza terdiam dan tidak melanjutkan langkahnya. " Maaf ma, maksud aku jangan ya karena itu, hmm kasihan Bible soalnya dia baru saja tidur. Kalau dibangunin kan nanti kepalanya tambah sakit. Tunggu bangun sendiri, nanti aku saja yang kasih Bible makan. "
" Hmm baiklah. " Mama eliza kembali duduk di kursinya. " Makan yang banyak, nanti kalau Bible sudah bangun langsung kasih makan. " Biu menganggukkan kepala. " Biarin saja malam ini Bible nginap, kasihan kalau dia balik malam ini. "
" Jangan nginap ma. "
" Ha? Kenapa? "
" Hmm maksud aku, nanti kalau Bible sudah bangun. Aku bisa suruh temannya buat jemput kesini ma. "
" Jangan Biu, kasihan, di luar anginnya juga kencang "
" T tapi. "
" Biuu, Kasihan Bible nya...."
" Iyaa ma " Jawab Biu me_malas.
Biu duduk gelisah di atas ranjang dan tatapannya tidak berpaling dari pintu kamar mandi. " Apa yang terjadi? Dia akan sakit jika terus berada di dalam sana. Sudah lewat dari dua jam, apa yang harus aku lakukan sekarang? " Menolog Biu di dalam hati dengan gelisah. Di detik kemudian biu Merogoh sakunya dan mengambil ponsel di dalam sana. Rasanya Biu ingin menelpon love dan meminta love untuk menghubungi milk, jika ia melakukan itu bukankah itu mengganggu istirahat orang apalagi ini jam sudah menujukkan pukul 10 malam.
" Kak, aku masuk ya!!!" Biu mengetuk pintu beberapa kali tapi tak kunjung dapat respon dari dalam sana. " Kak, apakah kamu baik-baik saja? Aku buka ya! " Biu membuka pintu kamar mandi, hening dan hanya ada suara tetes air, keluar tetes demi tetes di wastafel. " Kak.... " Biu melihat Bible berdiri di dekat rak perlengkapan mandi dengan posisi Tangan kiri Bible tempelkan di dinding dan tangan kanannya memegang dada. Suara nafas terdengar sesak dan berat bahkan mata yang terlihat tajam menatap Biu. " Kak, aku panggil dokter mau? " Tanya Biu dan berjalan pelan menghampiri Bible.
" Mana yang sakit? Rambut dan pakaian mu basah, nanti sakitnya semakin banyak. Ganti baju ya, mau kan? " Dengan posisi Bible yang masih sama tidak menjawab Biu sama sekali. " Atau kakak mau aku telpon Kak milk? Kak pawat? Atau kak jeff? " Tanya Biu tapi Bible tak kunjung merespon. " Kak aku takut, aku khawatir, Jangan gini " Suara berat tertatih-tatih Biu hampir saja menangis.
" Tidak. " Bible menggelengkan kepalanya lalu menangkup kedua pipi Biu yang mulai basah. " Jangan menangis, istirahat! Tidur! Aku tidak apa-apa. Aku di sini saja. "
" Tidak mau, " Biu membantah cepat. " Katakan kenapa? Kakak itu aneh, aku tidak mengerti, aku bingung. "
Bible menarik nafas panjang lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Biu kemudian menempelkan hidungnya di ujung hidung biu. " Aku hanya ingin kamu baik-baik saja, aku tidak ingin melukai mu. Accghhhhh " Bible membuka mulutnya pelan dan berbunyi keretakan gigi dan saat itu Biu membeku melihat 2 taring Bible sedikit meruncing.