Chapture 10

315 21 6
                                    


𝘊𝘦𝘬 𝘭𝘦𝘬

Pintu terbuka.  " Kakak. "   Bible menatap aku dengan wajah datarnya tapi terlihat jelas di wajahnya kalau dia panik karena keberadaan ku.   _____ menarikku masuk kedalam rumah kemudian Bible menutup seraya mendorong pintu dengan kakinya hingga tertutup.     Begitu tiba-tiba,  dan punggung ku menyentuh pintu ya karena Bible mendorong ku.  Hanya dorongan yang pelan tapi membuat ku bingung.

" Kenapa datang? "   Hal pertama yang ia tanya, tidak bisakah dia memelukku terlebih dahulu, selama seminggu tidak bertemu dan saat aku datang dia bertanya kenapa aku datang.      " Kamu tahu dari mana tempat ini. "

" Apakah itu penting?. "   Aku hampir menangis,  mata ku buka lebar dan terus menatap matanya.   " Kenapa tidak datang menemuiku?   Selama seminggu aku menunggumu. "   

" Harusnya kamu tidak datang ke tempat ini. "   

" Kenapa? "   Dengan kesal aku bertanya.

" Aku akan mengantarmu pulang. "    Bible bergerak menjauh dari ku lalu berjalan kearah sofa kemudian mengambil jaketnya yang terletak disana.

" TIDAK. "    Menolak dengan cepat.       " Aku baru sampai,  lagian aku mau di sini. "

" Biu... "

"Kenapa? "    Apakah kamu takut seseorang atau kekasihmu,    bukan kekasih, mungkin  selingkuhan mu, kamu takut jika dia tahu aku disini.     Kamu takut itu kan?   Aku tidak akan pergi.

" Jangan ngelantur, ayo cepat! "      Bible menarik lengan ku dan hendak menarik ku.

" Tidak mau. "    

" Oh ada tamu. "     Aku menoleh untuk mencari asal suara itu.     Pria itu?   Sepertinya aku pernah melihatnya tapi aku lupa.        " Hei,   kenapa tidak di suruh duduk? "    

" Tidak, kami akan pergi sekarang.   "       Bible menarik ku dan membawa aku keluar dari rumah. Lalu pria itu hanya tersenyum simpul kemudian menggelengkan kepalanya.

" Kita kemana? "     Bible tidak bicara, dia fokus memasang helem di kepalaku.  

" Naik!!! "  

" Tidak mau,   aku tidak mau pulang. "

" NAIK!!!!! "       Suara terdengar sedikit tinggi. hingga akhirnya aku menurut,   " Pegangan. "   katanya kemudian motor pun melaju cepat hingga badanku menyentuh punggungnya dan tanganku melingkar di pinggangnya.


Dimana ini?     Ini bukanlah rumah ku, bukankah Bible ingin mengantarkan ku pulang?

Turun dari motor, Bible pun menarik tangan ku cepat ke dalam rumah. Tidak bicara sama sekali dan aku pun tidak bertanya. Apakah aku harus bertanya? Mempertanyakan ini tempat siapa.

" Naik saja ke atas!" Bible menunjuk sebuah ruangan yang tertutup dan hanya menaiki 8 tangga. " Ini rumah ku. "    Sambungnya kemudian mendorong ku pelan agar bergerak. Ya akhirnya aku menurut tanpa mengeluarkan suara.

Rapi, itulah yang aku lihat saat sudah membuka pintu, bernuansa merah dan hitam hingga ruangan ini terlihat begitu sesak di dalamnya tapi sebenarnya tidak. Mungkin itu hanya tarikan dari segi background dari warna.

" Hmm sepertinya Bible rajin belajar "  Gumamku saat melihat deretan buku di rak lemari yang menempel di dinding.       " Ini apa? "  Gumam ku saat melihat kitab merah polos  yang tempatnya itu terlihat istimewa dari Buku-buku lainnya.     

" Jangan. "   Aku meloncat kecil karena kaget. Bible datang dan tiba-tiba bersuara.  " Jangan sentuh itu. "   Sambungnya kemudian berjalan ke arah ku dan ternyata dirinya mengambil kitab merah itu dan menyimpannya di dalam laci meja yang diatasnya terdapat komputer.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Blood and Sweet Love [ 𝗦𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang