25

1.8K 136 14
                                    

Kaveh perlahan membuka matanya,sekitarnya masih gelap,lalu sayup sayup dia mendengar dengkuran halus di depan wajahnya.

Alhaitam,adik tingkatnya yang sekarang sudah menjadi alphanya sekaligus ayah dari anak yang di kandungnya.

Kaveh merasa pelukan di pinggang nya semakin erat,seakan tidak akan membiarkan kaveh pergi barang sedetikpun.

kaveh mendekatkan diri ke dada alhaitam, menyenderkan kepalanya yang nyaman di dada berorot itu sebelum dia mendongak dan mengecup lembut leher alpha.

alhaitam bergerak dan mengusap rambut berantakan kaveh,lalu turun mengelus punggung nya.
"sudah bangun?"

"maaf aku membangunkanmu..apa aku tertidur di tengah kegiatan kita?"

"iya,kamu lemah sekali,aku sampai harus memandikan mu dan pindah kamar karena basah dengan air senimu"

wajah kaveh memerah mendengar itu,mukanya terasa panas karena malu mendengar tutur kata alhaitam yang blak blakan.

kaveh menyamankan dirinya di lengan alhaitam,melupakan rasa malunya dan menatap netra hijau itu dengan teduh.

yang di tatap membalas menatap mata ruby kemerahan itu.
"kamu tau?aku akan mengira kamu alpha jika aku tidak mencium feromon mu yang manis"

"kenapa begitu?"
"umumnya,hanya alpha bangsawan yang memiliki netra merah seperti itu"
"namun,kenapa matamu hijau?"

mendengar itu, alhaitam terdiam.
dia tidak bisa memberitahu Kaveh tentang hal  ini,namun dia tau bagaimana kaveh.

omega itu akan terus bertanya,dan akan menjadi berisik setiap waktu.

"aku memakai lensa"
"serajin itukah sampai setiap waktu memasang lensa?"
"lensa milikku adalah lensa asli,diambil dari mata elang yang ada di kedalaman inazuma."

kaveh hanya ber oh ria krena sejujurnya dia tidak begitu peduli.
kaveh merasa pelukannya dipinggang semakin erat,bukannya merasa nyaman malah terasa sakit.

"haitham.. sakit,apa yang kamu lakukan?"

alhaitam hanya diam,namun tidak segera melepaskan pinggang kaveh.
"kamu tidak akan meninggalkan ku jika aku memberitahumu suatu hal, kan?"

kaveh tersenyum mendengar itu,kepalanya langsung menggeleng dengan cepat sehingga rambut pirangnya menampar pipi sang alpha.

"aku akan memberitahumu ketika aku sudah siap"
"uhm,baiklah kalau begitu"

aneh.omega nya pasti sedang mengambil alih tubuh kaveh,kaveh yang biasanya akan marah dan rewel,juga akan melempar kan protes terhadap nya.

sepertinya,setelah melakukan hubungan seksual membuat mood omeganya membaik,dan menjadi lebih bahagia.

melihat wajah kaveh yang tidak berhenti tersenyum,membuat alhaitam (lagi lagi) terpesona.

tangan miliknya terulur mengelus rambut kaveh,merasakan sensasi lembut si pirang di telapak tangan dan jari jarinya.

"kamu cantik sekali,aku harap kamu mau memanjangkan rambutmu"

"apakah aku akan terlihat lebih cantik jika aku memanjangkan rambut ku?"

"tentu saja,omega tercantik yang pernah kulihat"

kaveh terkikik geli,cahaya bulan menyinari wajah putihnya,pipinya semerah buah persik,merona dengan indah dibawah cahaya rembulan.

alhaitam menarik tangan kaveh,menciumnya dengan lembut,lalu mengecup kening kaveh dengan perlahan.

"aku bersumpah tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu selama aku masih hidup,dan aku berjanji akan selalu merindukan senyum indahmu"

"Dek hayi" Haikaveh [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang