..........Kutelungkupkan kepalaku di atas meja lagi lagi pasrah begitu jam istirahat berbunyi dan guru mapel seni kami beranjak meninggalkan kelas.
aiyoyo... kertas gambar itu masih belum berhenti menghantui pikiranku semenjak tadi. Hmm... Sampai sekarang pun aku masih merapalkan do'a berharap semoga keajaiban terjadi yaitu hanya aku yang mampu melihat gambaranku di kertas itu, aku tak ingin nathan juga tahu tentang hobi terlarang ku dimata ayah itu."ra... jajan yuk", bisik sasha di telingaku pelan.
Aku yang masih menelungkupkan kepalaku diatas meja hanya diam saja tidak berpindah posisi, "hmmm... mmm... mmhh...","apa??, ngomong yang jelas dong",
Kuangkat kepalaku cepat, "malezz...", ucapku kemudian. Sasha pun hanya mangut mangut saja, "tumben?, tapi ya udah deh terserah kamu, kalau gitu aku mau ngantin bareng jihan sama luna ya, sudah ditungguin tuh",
"ya ya ya... terserah...", sahutku malas dan kembali menulungkupkan wajahku tak peduli.
Aku masih berada dalam posisi tersebut dan tiba tiba aku teringat sesuatu. Kutolehkan kepalaku ke arah bangku haikal,
hmm, kosong...palingan juga dia sedang nongkrong bersama teman teman basketnya, atau anggota OSIS lain atau mungkin entahlah siapapun itu aku tak tahu.
ah ya?, kenapa aku harus peduli?,Kuarahkan wajahku kesamping masih dengan gaya yang sama yaitu khas orang malas pada umumnya. Kulihat nathan yang tengah bertopang dagu dengan sebelah tangannya sedang memejamkan mata.
Aaah... memandang wajah tampan laki-laki itu dari samping membuat ku hanya bisa diam menikmati indahnya ciptaan tuhan yang satu ini.
hmm... dia sedang tidur rupanya,
Batinku sambil memalingkan wajahku kearah sebaliknya, "!!??",
Aku nyaris berteriak karena ternyata entah sejak kapan haikal sudah berada di bangku sasha dan menungguiku dengan santai disana."ke kantin yok tuan putri..", ajaknya kemudian sambil tersenyum sangat lebar.
Kunetralkan nafas dan degup jantungku yang meningkat drastis karena ulah sahabatku itu sebelumnya.
"huuufftt.. ikal tuh hobi banget sih bikin ara jantungan?", tanyaku pelan. Haikal masih dalam mode tersenyum manisnya, "habisnya ara lucu kalau lagi kaget",Kuputar bola mataku malas, "alasan ikal gak pernah berubah dari dulu, iya sih kalau orang kaget lucu tapi jangan keterusan lah",
Haikal menyenggol lenganku, "jajan yok raaa, ikal udah kelaparan nih.. keburu mati ayok lah, cepetaannn",
Kugelengkan kepalaku, "nggak ah...",
"kenapa?, kamu sakit?", serta merta pemuda itu langsung maju menempelkan dahinya ke jidatku.
jdukk,
"!?", aku menahan nafas. Haikal mengangkat sebelah alisnya, "mm... nggak tuh", ucapnya kemudian.
Aku langsung berpaling, "ah, hei... jangan kayak gitu lagi lah dasar ikal ini", mataku berpendar cepat kesekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada murid lain yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Ghost
HumorKetika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh.. .. Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka. Kada...