"Aku tidak berani membuatmu marah" nita mundur dan melepas luna. "Jika boleh tau, kamu yang mendekati keysa atau keysa yanh mendekatimu"
"Aku mendekatinya"
"Benarkah? Orang dengan karakter sepertimu?"
"Kenapa"
"Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana caramu mendekati dia"
"Sepertimu, seperti yang kamu lakukan saat ini"
Nita tersenyum "benarkah? Kalo gitu bagus"
"Kenapa bagus"
"Usahamu nggak sia sia, dan semoga usahaku juga"
Nita sangat pintar membolak balikkan kalimat, luna hanya bisa tersudut tanpa sepatah kata.
Selanjutnya nita dengan santai merebahkan diri diatas kasur luna.
"Ngapain?"
"Tiduran, capek"
Ingin melarang, tapi rasanya terlalu kejam. Alhasil luna membiarkan dan hanya duduk di sofa sambil melihat akun instagramnya.
"Keysa sebelumnya memang belok apa normal"
"Normal"
"Jadi kamu aja yang belok"
"Iya"
"Keren, bisa bikin orang normal jadi belok"
Luna kembali mengingat masalalunya, dia semakin tidak yakin.
"Aku nggak tau juga, apa dia ngerasain perasaan yang sama sepertiku"
"Kalo nggak sama gak bakal jalin hubungan dong"
"Siapa tau, itu hanya kesenangan sesaat atau karena terpaksa" sambil melihat pergelangan tangannya, sudah tidak terlihat dengan jelas bekas sayatan dalam itu, karena luna rutin datang ke dokter kulit untuk menghilangkan bekas luka ditubuhnya.
"Terpaksa karena?"
"Waktunya kamu pulang, ini udah malem"
Nita tersenyum rupanya luna tidak ingin menceritakannya, tidak ingin membuat luna risih dia akhirnya pulang.
###
Beberapa hari kemudian
Luna mengecek seorang pasien, wali pasien memanggilnya karena darah naik ke selang infus.
Setelah mengeceknya rupanya selang infus terlipat, ditambah pasien tersebut masih kecil dan kerap kali melakukan pergerakan kasar dan cepat.
Luna segera melakuksn spooling dengan menyuntikkan cairan steril agar infus kembali lancar.
Selanjutnya luna harus naik dua lantai dengan tangga darurat karena lift antri. Saat akan naik dia mendengarkan percakapan seseorang yang dia kenal.
"Apa? Ayah membawa kabur uang tabungan pendidikan adik?"
Melly langsung menangis, saat melihat kebawah dia sadar bahwa ada luna disana.
"Aku tidak berniat menguping.. aku.. tadi.. aku.." kesulitan menyusun kata kata "masa bodoh, kamu tau aku tidak pandai berbicara, bisakah kamu memahamiku?"
Sangat aneh, ya begitulan Luna yang selalu mendapat nilai buruk dalam mata pelajaran bhs indonesia.
Melly mengusap air matanya "maksudmu kamu akan naik keatas lewat tangga dan gak sengaja denger aku telfonan sama orang tuaku"
Luna mengangguk "itu maksudku"
"Kalo gitu, pura pura aja kamu gak denger apapun tadi" segera berdiri mengibas celananya yang mungkin kotor akibat duduk di tangga.
"Mau pinjam uangku?"
Langkah kaki melly terhenti, telinganya mendengar kalimat yang sangat aneh. "Kamu menawariku pinjaman? Tanpa basa basi?"
"Basa basi nggak nyelesain masalah, aku nawarin solusi"
"Oh iya? Berapa yang bisa kamu tawarkan"
"Sesuai nominal yang kamu sebutkan tadi?"
"Jaminan apa yang kamu inginkan?"
"Jaminan untuk apa?"
"Untuk pinjaman, atau apa syaratnya"
"Syaratnya yang bayar kalo kamu udah ada uang"
Melly menganga "aku bingung kamu itu pinter ato goblok"
"Kok malah ngehina?"
"Ngasih tau"
"Jadi pinjem nggak"
"Jadi"
"Cash or transfer?"
"Transfer"
"Oke, jangan lupa follow IG ku, pakek nama panjangku" luna langsung pergi lebih dulu, percakapan berakhir begitu saja.
Melly sejak dulu sangat membenci Luna, dia merasa bahwa luna terlalu diistimewakan, tapi semakin kesini dia semakin bingung, entah apa yang membuatnya begitu membenci orang aneh seperti luna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl love Girl (GXG)
AléatoireUntuk 21+ banyak kata2 kasar dan adegan dewasa Semua berubah setekah kejadian malam itu, keysha tidak pernah bisa melupakannya. "Semoga kita bertemu lagi" ucap gadis cantik itu setelah mencium Keysha tanpa izin. Ini adalah kisah tentang cinta yang t...