Author pov."Nini ikut Lili pulang yuk" Lisa menggenggam tangan Jennie.
"Adu ga bisa nih, gue udah janjian sama Songkang" batin Jennie.
"Amm maaf ya Lili, Nini ga bisa pulang bareng karena Nini udah janjian sama Songkang" tolak Jennie dengan lembut.
"Emangnya Nini mau keman?" Lisa mengernyitkan keningnya tidak suka mendengar nama Songkang.
"Itu emm cuman ngobrol-ngobrol santai aja di cafe"
"Yaudah Lili ikut Nini" putus Lisa.
"Iissh batu banget sih ni anak manja" gumam Jennie menggerutu.
"Nanti Lili di cariin Bunda sama Ayah. Udah Lili ga usah ikut ya, besok kan kita bisa ketemu lagi" bujuk Jennie.
"Lili bakalan izin kok. Nini tenang aja okey" Lisa tersenyum.
"Ck, ga diturutin pasti ujung-ujungnya ngadu. Kalo di turutin bakalan ganggu banget aaaggh!" Dalam hati Jennie memekik kesa.
"Byy ayo" Songkang barusan datang menghampiri Jennie.
"Huhhh terpaksa deh" batin Jennie menghela nafas berat.
"Byy Lisa ikut ya, soalnya dia ga ada temen di rumah" bohong Jennie.
"Owh gapapa byy" angguk Songkang.
"Yeyyy! Lili ikut!" Senang Lisa.
"Yaudah yuk byy" Songkang menggenggam tangan kiri Jennie.
Lisa yang melihat itu langsung memasang wajah tidak sukanya.
"Lepas ih, ga boleh pegang pegang. Kata Bunda ga muhrim" Lisa melepas paksa tangan Songkang dari tangan Jennie.
"A-ah iyah hahaha" Songkang tertawa canggung.
"Maaf ya byy, Lisa masih polos" bisik Jennie dan Songkang mengangguk tidak mempermasalahkan hal itu.
"Yuk Nini" Lisa menarik tangan Jennie meninggalkan Songkang sendirian.
"Sabar Jennie sabar" gumam Jennie mengelus dadanya.
"Byy ayo" Jennie menoleh kebelakang.
"Iyah" angguk Songkang dan mengikuti langkah kaki Lisa.
-
"Eh byy sejak kapan jari manis kamu ada cincinnya?" Tanya Songkang begitu melihat cincin di jari manis Jennie.
Jennie menjadi gugup begitu mendengar pertanyaan Songkang.
"Ah ini, ini-"
"Aku yang beliin buat Nini. Liat, kita couple" Lisa pamer menunjukkan cincinnya yang sepasang dengan milik Jennie.
"Kok di jari manis sih, jari yang lain kan masih ada byy. Aku juga bisa beliin biar kita couple an"
"Ga boleh, cuman cincin dari aku yang boleh ada di semua jari Nini" posesif Lisa.
"Ga boleh gitu dong, Jennie pac-"
"Byy udah" Jennie memotong ucapan Songkang.
"Tap-"
"Byy" peringat Jennie meremas tangan Songkang.
"Huhhh" Songkang mengangguk dan menghela nafas kasar.
"Wleek rasain di marahin Nini" ledek Lisa lalu memeluk pinggang Jennie dengan posesif.
"Ck" Songkang mendengus lalu menyenderkan kepalanya di pundak Jennie.
"Iiih jangan deket-deket" Lisa mendorong kepala Songkang agar menjauh dari Jennie.
"Kamu ga boleh gitu" Songkang tetap mempertahankan kepalanya di pundak Jennie.
"Nyenyenyee. Awas ga" Lisa memukul-mukul pundak Songkang.
"Lili, ga baik mukulin orang" Jennie mengentikan gerakan tangan Lisa.
"Yaah Nini.. abang singkong nya ga boleh nempelin Nini, Lili ga suka" rengek Lisa mendusel di leher Jennie.
"Kamu tu yang seharunya jangan nempelin pac-"
"Ssst hentiin, kalian berdua bikin kepala aku pusing tau ga. Lisa lepasin, Songkang juga awas jangan nempelin aku terus" Jennie menjauhkan Lisa dan Songkang darinya.
"Tuh kan, gara-gara abang singkong aku ga bisa lagi peluk Nini" Lisa cemberut melipat kedua tangannya.
"Gara-gara kamu ya Lisa. Ck ganggu aja sih dia byy, lain kali ga usah di ajak" kesal Songkang.
Jennie menghembuskan nafas berat, mau bagiamana lagi ini semua dia lakukan agar Lisa tidak mengadu pada orang tuanya.
"Kamu tuh yang harusnya ga perlu di ajak" Lisa sebal.
"Ngeselin anjir" Songkang menatap Lisa dengan tajam.
"Nini liat bang singkong jahat natap Lili gitu" adu Lisa.
"Byy, ga usah di lawan, Lisa masih kekanak-kanakan. Sabar" Jennie mengusap punggung tangan Songkang.
"Ga mau tau besok-besok aku ga mau dia ganggu waktu kita berdua" kata Songkang.
"Iyah kamu tenang aja" angguk Jennie memberikan senyumnya.
"Hemm" Songkang balas tersenyum, kekesalannya mulai redah begitu Jennie menenangkannya.
Chup
Lisa mencium pipi Jennie lantaran dia gemas melihat pipi gembul itu dari samping.
"Lili suka hihihii" Lisa terkikik senang.
"Ck apasih kamu" Songkang tidak terima menghapus bekas ciuman Lisa di pipi Jennie.
"Terserah aku dong" Lisa memutar matanya malas.
"Li-"
Chup
Karena sebal Songkang membalas mengecup pipi Jennie.
"Huwaaaaa! Kamu jahat nyuri ciuman di pipi Nini aku! Hiksss hiks aku bilangin Bunda sama Ayah liat aja, hiksss.." Lisa menangis tidak terima Songkang mengecup pipi Jennie.
"Gawat" gumam Jennie mengigit bibir dalamnya.
•••
Tbc
30/05/23
Hayoloo.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
anak manja [Jenlisa]√
Fanfiction"Nini tau ga kenapa Lili ga mau buka warung?" "Kenapa?" "Takut yang laku Lili bukan dagangannya hihihii" Plagiat menjauh cok! start : 25/05/23 end : 25/06/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 21.