part 47 tiba tiba

2K 128 13
                                    

"Sini ku bantu" luna membantu sarah memasang kateter.

"Tiba-tiba?" Sedikit heran

"Bukannya udah biasa"

"Biasa apaan, biasanya cuek bebek"

"Masak iya"

"Aduduh, ihh.. pasti sakit" masih sering ngilu, sarah menyipitkan mata, itu terjadi karena dia terlalu tidak tega.

Luna kembali teringat saat awal sarah menjadi koas, bagaimana dia membuat pasiennya kaget saat akan menyuntik pasiennya.

Sarah tiba tiba berteriak, membuat pasiennya terperangah kaget, padahal yang disuntik biasa saja, namun malah sarah yang kesakita.

Tanpa sadar luna sedikit tertawa mengingat kejadian itu.

"Kamu ketawa?" Ucap sarah

Luna langsung kembali ke mode awal.

"Aku mau ke kantin, lain kali kalo butuh bantuan panggil aku"

Sarah hanya terpaku "hari yang aneh"

Luna segera berjalan menuju kantin untuk makan siang. Sistem disana adalah pembeli menunggu dan membawa makanannya sendiri, lantas luna menunggu, di meja no 12 dia melihat ada teman seangkatannya sedang makan siang bersama, setidaknya ada 4 orang.

Luna langsung menuju meja itu sambil membawa makanan dan minumannya.

Uhuk uhukk

Salah seorang teman luna bernama dhani batuk, tersedak saat kaget melihat luna yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

Luluk melotot, sambil menatap teman-temannya.

"Luna, salah satu dari kami membuatmu kesal"

"Tidak" jawab luna sambil makan. "Kenapa? Aku boleh kan duduk disini?"

"Tentu saja" jawab mereka serentak.

Kemudian mereka melanjutkan obrolan mereka yang belum tuntas. Luna mendengarkan bahwa kakak dhani sedang melamar menjadi dokter mitra RSUD Dr. Tama namun hampur saja menyerah karena harus bersaing dengan ratusan orang.

"RSUD Dr. TAMA gak cuman ngambil dokter yang kompeten" ucap luna setelah menghabiskan makanannya.

"Terus apa lagi?" Tanya Dhani.

"Berpenampilan menarik, tegus pendirian, jadi jika kakakmu sudah menjawab A pastikan tetap A sampai akhir karena di bagian tes terakhir direktur disana sendiri yang akan menilai, Karena direktur disana suka dengan karyawan yang tegus pendirian, memiliki jiwa kepemimpinan dan percaya diri, kakakmu harus terlihat optimis dan pintar, dan satu lagi.. pastikan kakakmu tidak menggunakan pakaian gelap hari itu, usahakan menggunakan kemeja crem dan celana dengan warna soft"

"Kenapa gitu?"

"Dia suka orang dengan penampilan bersih dan cerah"

"Kok kamu tau?"

"Pak Ayuda ayahku"

"Oh gitu" jawab dhani.

Luluk langsung mengenggol dhani, tidak butuh waktu lama mereka berempat kaget di waktu bersamaan.

"Ayahmu? Pemilih rumah sakit?"

Luna mengangguk, dia melihat jam waktu istirahat sudah lewat.

"Aku harus di ICU" ucap luna segera berdiri "oh iya.. jangan lupa follow IG ku ya"

Luna kembali beraktivitas seperti biasa, meninggalkan 4 orang temannya yang masih kaget.

###

Disisi lain keysa tengah sibuk di perpustakaan mengerjakan skripsinya dengan tumpukan buku-buku sebagai referensi.

"Minum dulu biar fokus" kenza memberikan sebotol aqua.

"Thanks"

"Udah nyampe mana? Mau aku bantu?"

"Bab 3, udah selesai kok, besok tinggal nemuin prof neni, kamu sendiri gimana?"

"Udah kok, aku udah bab 4"

"Wih keren"

"Makanya jangan sungkan kalau butuh bantuan"

"Pasti" sambil mematikan laptopnya.

"Udah makan siang belum?"

Keysa menggeleng, dia bahkan belum sarapan pagi.

"Makan di kantin mau? Lagi sepi, anak kelas pagi udah pada pulang"

"Boleh"

Kenza membantu keysa meletakkan kembali buku yang diambil ke raknya masing masing.

Mereka berjalan bersama menuruni tangga menuju kantin, beberapa kali kenza bertegur sapa dengan teman temannya. Kenza cukup tampan dan mudah bergaul, dia memiliki banyak teman.

"Hei bro mau kemana"

"Kantin"

"Cielaahhh, sekarang ada pawangnya nih" melirik ke arah keysa.

"Diem lu, gua duluan"

"Yoi, ntar sekali kali kenalin kita-kita" canda teman kenza.

Mereka lanjut menuju kantin "mau pesen apa?"

"Mm apa ya, bingung, paling enak apa?"

"Kalo versi aku ya jelas, indomie pakek telor"

"Mesti, kenapa sih anak anak cowok sering banget di kantin mesen indomi padahal dirumah jiga bisa buat"

"Beda.. indomie kantin jauh lebih nikmat, apalagi bikinannya bibi tumini, bikin nagih dijamin"

Keysa tertawa, pada akhirnya dia juga memesan menu yang sama dengan pasangan lekatnya yaitu Es Teh.

Tidak perlu menunggu lama, pesanan datang, se mangkuk indomie dengan toping sawi dan telur.

Saat keysa mencoba mencicipinya satu sendok, cita rasanya memang di luar ekspektasi, aneh tapi nyata, seakan aroma dan bumbunya lebih kuat dibandingkan dia membuat sendiri di rumah.

"Enakkan?"

Keysa hanya bisa mengangguk saking fokusnya dengan makanan yang dia santap.

Kenza meminta tisu kepada bu tumini karena tisu di mejanya sudah kosong.

"Ini den.." memberikan tisu yang baru saja dibuka dari plastik "udah resmi den kenza?"

"Apanya"

"Sama non cantik itu tuh"

"Bibi ada-ada aja"

"Sebelum di colong orang loh den, buruan"

Kenza hanya tersenyum, tidak lupa meminta sendok panjang.

Saat tiba di meja Kenza mengaduk teh milih keysa, dia masih melihat ada beberapa butiran gula pasir yang masih padat.

"Pantesan kurang manis tadi"

"Punyaku udah manis kok"

"Ah masak? Padahal punya kamu gulanya belum keaduk juga loh"

"Mungkin karena ditemenin kamu"

Keysa mengerti arah pembicaraan kenza namun pura pura tidak mengerti.

Bahkan setelah selesai makan, kenza berpura pura akan pergi untuk print out tugas di tempat print seberang kampus demi menemani keysa yang akan mampir ke kost temannya yang juga berada di seberang.

"Keysa, pegang tangan aku mau?" Menyodorkan tangannya sambil tersenyum ramah.


Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang